Berinvestasi bukan hanya membutuhkan modal dan keberanian. Ada faktor lain yang dapat memengaruhi keputusan sebelum berinvestasi dan biasanya hal ini memainkan peran penting dalam investasi. Faktor yang dimaksud ialah psikologi. Banyak orang (termasuk investor berpengalaman) tidak menyadari pengaruh psikologi pada pengambilan keputusan seorang investor.
Di bawah ini, kami memperkenalkan dua konsep yang berguna membantu Anda menghindari membuat keputusan investasi yang buruk:
Menghindari Kerugian
Psikologi memainkan peranan untuk menghindari kerugian. Terkadang melalui psikologi inilah, Anda dapat memutuskan apakah investasi harus dilanjutkan atau berhenti. Kami akan memberikan eksperimen simpel yang sekiranya bisa membantu Anda dalam mengambil keputusan saat berinvestasi.
1. Jika ada pilihan antara
A) kerugian kecil, dan
B) peluang 50-50 kerugian besar atau balik modal
Mana yang akan Anda pilih?
2. Seandainya pilihannya bukan rugi, tetapi antara
A) keuntungan kecil, dan
b) peluang 50-50 keuntungan besar atau balik modal
Sekarang apa yang akan Anda pilih?
Apabila Anda akan memilih pilihan kedua (yaitu opsi B) pada pertanyaan pertama, dan pilihan pertama (yaitu opsi A) di pertanyaan kedua. Maka, jawaban Anda seperti kebanyakan orang pada umumnya.
Preferensi untuk “keuntungan pasti” dan “kerugian tidak pasti” umum terdapat pada para investor dan menjelaskan mengapa beberapa investor tetap menambah investasi di mana mereka mengalami kerugian, dan cepat menjual investasi yang telah untung.
Mental Accounting
Psikologi seperti ini mengacu pada kecenderungan investor yang secara mental menempatkan tujuan ke berbagai kategori. Pribadi yang memiliki psikologi seperti ini memiliki keinginan kuat dan berusaha semampunya untuk mencapai tujuannya tersebut.
Misalnya, Anda berniat untuk membuat dua pembelian dalam jumlah besar, yakni komputer dan telepon genggam. Alih-alih menilai total kekayaan Anda dan memutuskan apakah masuk akal untuk membuat salah satu pembelian, orang dengan mental accounting ini justru membagi kekayaan mereka dan mendedikasikan uang untuk setiap tujuan. Ia bahkan rela membagi tabungannya dalam dua wadah terpisah dan melakukan pembelian saat salah satu wadah penuh terisi uang untuk pembelian.
Mental Accounting umumnya menyebabkan alokasi dana investasi yang buruk, namun itu adalah cara yang baik untuk menanamkan kontrol diri dan disiplin. Anda akan mengesampingkan keinginan lain demi terwujudnya kebutuhan yang jadi tujuan Anda. Psikologi mental accounting akan membantu Anda dalam mencapai tujuan berinvestasi. Anda pun dikenal gigih dan pantang menyerah sampai tujuan tersebut tercapai.
wah keren. saya tidak pernah tahu sebelumnya. ternyata bisa digunakan sebagai bagian dari marketing. marketing ada ilmu psikologinya.
hebat. bagi yang ingin mempromosikan lowongan kerjanya silahkan kunjungi http://www.portalkonseling.com/