Pentingnya Pelindungan Data Pribadi di Era Artificial Intelligence (AI)

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Digital & Tech | Lembaga riset siber Indonesia CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) telah mengeluarkan peringatan terkait dengan serangan siber yang memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Mereka menegaskan bahwa penggunaan AI dalam serangan siber dapat meningkatkan tingkat bahaya dari serangan tersebut. Fenomena ini menggambarkan tingginya potensi penyalahgunaan data pribadi melalui AI untuk tujuan yang tidak sesuai dengan kehendak pemiliknya.

VIDA perlindungan data pribadi 2023
Karaniya Dharmasaputra (President Director OVO), Zakyah Eryunia (Chief Privacy Officer Grab Indonesia), Adrian Anwar (Managing Director VIDA), Hendro (Cyber Risk Director, Deloitte Indonesia).

Dalam upaya mitigasi risiko penyalahgunaan data pribadi berbasis AI, implementasi Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (“UU PDP”) menjadi sangat penting. UU PDP adalah langkah krusial dalam memastikan bahwa data pribadi individu tetap terlindungi, bahkan di era perkembangan teknologi AI yang pesat.

Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., M.M, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, dalam Indonesia Privacy and Security Summit 2023, menjelaskan pentingnya UU PDP dalam melindungi data pribadi di era AI. Dalam pidatonya, ia menyatakan, “Ketika berbicara mengenai pelindungan data pribadi di era AI, maka sangat menarik untuk digali mendalam. Setiap berkegiatan secara digital, disitulah data-data pribadi dihasilkan. Implementasi UU PDP diperlukan karena pada setiap aktivitas digital, data kita akan terdeteksi dan terpapar. Untuk itu, negara perlu hadir melindungi, sehingga data pribadi yang dikumpulkan dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya, serta tidak bisa dimanfaatkan melebihi yang telah disepakati antara subjek data dan data controller.

Sebagai Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yang berada di bawah Kominfo, VIDA hadir sebagai solusi dalam penerapan pelindungan data pribadi yang sesuai dengan UU PDP. VIDA menawarkan solusi transformasi digital kepada perusahaan-perusahaan dengan fokus pada pengendalian dan pemrosesan data pribadi, penyimpanan data yang aman, dokumen tata kelola, keamanan informasi, tinjauan data, serta kendali akses.

Dalam menjaga kualitas layanannya, VIDA secara rutin menjalani audit eksternal yang dilakukan oleh regulator maupun pihak independen. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur yang dijalankan oleh VIDA mengacu pada standar yang telah ditentukan dalam melindungi data pribadi di seluruh layanannya.

Adrian Anwar, Managing Director VIDA, menjelaskan, “VIDA sebagai penyedia teknologi identitas digital yang menerapkan standar global, mengimplementasikan PDP melalui layanan verifikasi identitas online, tanda tangan digital, serta otentikasi. Pemanfaatan tersebut dapat digunakan oleh skala yang lebih besar dengan biaya yang masuk akal dan pengalaman penggunaan yang kian mudah, sehingga mengurangi risiko penyalahgunaan identitas dan meningkatkan kepercayaan digital di masyarakat.”

Dalam era transformasi digital yang semakin pesat, teknologi AI telah memberikan dampak signifikan di berbagai aspek kehidupan. Berdasarkan survei Ipsos, sebesar 78% responden Indonesia menilai bahwa AI membawa lebih banyak manfaat ketimbang kerugian. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang paling optimistis terhadap perkembangan teknologi AI.

Namun, di balik potensi manfaat yang tidak terbatas, teknologi AI juga menghadirkan tantangan dalam hal privasi dan pelindungan data pribadi. AI mampu mengumpulkan berbagai informasi serta gambar dari internet yang kemudian digunakan untuk menghasilkan identitas palsu orang lain serta mempengaruhi opini publik, seperti yang dikenal dengan istilah deepfake. Implementasi kepatuhan yang sesuai dengan UU PDP dapat menjadi pedoman yang diperlukan agar memperlancar kegiatan di dunia digital, sehingga akan melindungi data pribadi dan hak privasi pengguna di tengah pesatnya perkembangan dan penggunaan teknologi AI.

Dengan adanya peringatan dari CISSReC dan komitmen dari pihak-pihak seperti Kemkominfo dan VIDA, Indonesia dapat menghadapi tantangan dari serangan siber berbasis AI dengan lebih baik dan memberikan perlindungan yang lebih efektif terhadap data pribadi masyarakat. Upaya bersama ini akan menjadi langkah penting dalam menjaga keamanan dan privasi data pribadi di dunia yang semakin terhubung dan digital.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here