Pemulung di Indonesia Mulai Dihargai Perannya dan akan Mendapatkan Perlindungan HAM dari LSM Internasional

0
Pemulung sampah
Foto: Historia
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing,co.id – Berita Marketing | The Circulate Initiative, organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk mengatasi permasalahan polusi plastik di lautan pada negara berkembang, kemarin, Kamis (3/10) mengumumkan, bahwa Indonesia akan menjadi negara kedua untuk penerapan Inisiatif Pengadaan Bertanggung Jawab. Ini adalah program global tahunan yang dirancang untuk mengatasi tantangan hak asasi manusia yang paling mendesak dalam value chain daur ulang plastik.

Inisiasi proyek implementasi di Indonesia dilakukan setelah peluncuran di Viet Nam awal tahun ini, mendahului proyek serupa yang direncanakan di India dan Kenya. Dengan tujuan untuk meningkatkan penghidupan pada sekitar 50.000 pekerja informal sektor limbah pada tahun 2026 di beberapa pasar tertentu, inisiatif global ini juga bertujuan untuk memastikan komitmen dari lebih dari 50 merek global, investor, pengolah daur ulang, dan pengumpul untuk mengadopsi sebuah kerangka kerja terpadu, yang menawarkan pendekatan praktis dalam menerapkan praktik sourcing yang bertanggung jawab.

Baca juga: Formula Indonesia dan Kitabisa Membawa Kebaikan ke Kampung Pemulung Menteng Atas Jakarta

Di Indonesia, pekerja informal sektor limbah memainkan peran penting dalam pengelolaan limbah plastik, dengan mengumpulkan sekitar satu juta ton limbah per tahun. Pada tahun 2025, pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan limbah sebesar 30% dan pengurangan sampah plastik di laut sebesar 70%, sebuah target ambisius yang tidak dapat dicapai tanpa kontribusi dari sektor informal.

The Coca-Cola Company dan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) akan bermitra dengan Yayasan Mahija Parahita Nusantara untuk mendukung penerapan praktik sourcing yang bertanggung jawab dan membantu meningkatkan penghidupan para pekerja informal sektor limbah dalam value chain mitra daur ulang, PT Amandina Bumi Nusantara di Indonesia.

Pengumuman ini disampaikan saat perwakilan dari pengolah dan pengumpul daur ulang lokal, asosiasi pekerja limbah, pemerintah, dan perusahaan global berkumpul di Jakarta pada 3-4 Oktober untuk memperdalam pemahaman tentang rantai pasokan yang bertanggung jawab serta kebutuhan dan perspektif pekerja informal sektor limbah di Indonesia, yang dikenal secara lokal sebagai “pemulung.”

Pemulung sampah
Foto: Historia

Annerieke Douma, Program Director di The Circulate Initiative, menegaskan,“ Di Indonesia, pemulung memiliki peran penting dalam membantu mengatasi krisis polusi plastik dan kami berharap dapat bekerja sama dengan mereka dengan tujuan mengatasi tantangan serta memastikan hak-hak mereka dihormati.”

Baca juga: Seruan Bagi Dunia Usaha untuk Menghormati Hak Asasi Manusia

Paul Lalli, Senior Vice President, Global Human Rights, Labor, and Employee Relations di The Coca-Cola Company, mengatakan: “Kontribusi sektor pengumpulan limbah informal sangat penting untuk mendorong ekonomi sirkular dan membantu memastikan pasokan plastik daur ulang berkualitas tinggi yang konsisten di Indonesia,”

“Penghormatan terhadap hak asasi manusia pada mereka yang bekerja di sektor ini sama pentingnya. Kami bangga mendukung Inisiatif Pengadaan Bertanggung Jawab dari The Circulate Initiative dan berharap dapat bekerja sama dengan mitra lokal seperti Yayasan Mahija Parahita Nusantara dan PT Amandina Bumi Nusantara dalam proyek-proyek yang membantu memperdalam pemahaman industri tentang rantai pasokan yang bertanggung jawab,” lanjut Paul.