Nur Rizky Herlisa Mahasiswa Akuntansi yang Sukses di Bisnis Skincare

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita UMKM | Bisnis skincare bisa dibilang bisnis yang barrier to entry nya rendah untuk pendatang baru. Siapa saja bisa menekuni usaha ini, baik itu pelajar atau mahasiswa, ibu rumah tangga, pria atau wanita, baik bermodal pas-pasan maupun bermodal besar.

Hadirnya skincare merek Lucienne adalah salah satu bukti yang menunjukkan bahwa bisnis skincare bisa dimasuki oleh siapa saja. Merek ini lahir dari inspirasi seorang mahasiswa Akuntansi di Universitas Gadjah Mada, Nur Rizky Herlisa. Nur Rizki mendirikan Lucienne pada tahun 2019.

Baca juga: Sebelum Beli Skincare Kenali Dulu Jenis dan Kondisi Wajah Anda

Dengan bermodal semangat kewirausahaan dan modal sendiri, Nur Rizky telah berhasil membangun Lucienne sebagai salah satu brand yang menyeruak di pasar perawatan kulit.

Salah satu rahasia sukses Lucienne di tengah ketatnya persaingan produk skincare karena menggalang kerja sama dengan beberapa perusahaan manufaktur terbaik di Indonesia.

Founder Lucienne, Nur Rizky Herlisa
Founder Lucienne, Nur Rizky Herlisa

Kolaborasi ini tidak hanya mengamankan proses produksi yang berkualitas tinggi, tetapi juga memungkinkan Lucienne untuk menghadirkan produk-produk inovatif yang menjawab kebutuhan pelanggan dengan bahan-bahan yang alami,” tutur Nur Rizky.

“Saya sangat bangga dengan perjalanan Lucienne dan dampak positif yang kami ciptakan dalam industri kecantikan. Kami tidak hanya fokus pada kualitas produk, tetapi juga memprioritaskan keamanan dan keberlanjutan dalam setiap langkah kami,” lanjutnya.

Baca juga: Menaker Puji Huawei sebagai Perusahaan yang Patuh pada Regulasi dan Getol Didik Talenta Digital Indonesia

Lucienne menawarkan rangkaian produk yang mencakup serum, krim, toner, sabun wajah, dan pelembab. Dengan jaringan distribusi yang luas, termasuk 30 distributor yang tersebar di berbagai kota, Lucienne menunjukkan komitmennya untuk memberikan produk berkualitas kepada konsumen, salah satunya di Samarinda, Kalimantan Timur.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here