Marketing.co.id- Ada banyak fitur menarik yang ditawarkan ponsel Lumia baru, seperti pengisian nirkabel, desain yang cantik, dan sebuah kamera yang luar biasa.
Namun, Nokia adalah sebuah perusahaan dengan masa depan yang tidak menentu saat ini. Sejak 2007, saham yang dimilikinya terus menurun hingga mencapai angka 90 persen dan pangsa pasar mereka secara global mengikuti tren yang sama.
Dominasi Nokia selama 14 tahun di pasar seluler berhasil direbut Samsung. Bahkan CEO Nokia Stephen Elop menyesal dengan beberapa keputusan terakhir perusahaan.
Nokia bukanlah satu-satunya pembuat perangkat yang berada dalam situasi ini, Research in Motion (RIM) mengalami hal yang sama. Sama halnya seperti RIM, Nokia memiliki tekad untuk berjuang untuk comeback.
Salah satu petinggi Nokia, Jo Harlow mengatakan ponsel Lumia terbaru bukanlah peluang terakhir produsen asal Finlandia ini untuk bersaing dengan Samsung dan Apple.
Dia menjelaskan,“ini merupakan langkah awal dari perjalanan itu.” Kedua ponsel ini bukan portofolio dari seluruh perangkat Windows Phone 8.
Seorang analis dari perusahaan riset di Inggris yang disebut Ovum, membuat hipotesis bahwa Microsoft memegang kendali untuk membanjiri pasar sehingga mereka bisa mengembangkan keuntungan alami dari kolaborasi dengan produk Microsoft lainnya, misalnya peluncuran Windows 8. Disamping itu, perselisihan hukum antara Samsung dan Apple menawarkan kesempatan bagi Microsoft (dan Nokia) untuk mengambil keuntungan.
Harlow menyebutkan bahwa Nokia memiliki pembeda unik yang saling melengkapi platform Windows Phone tanpa mengurangi kecepatan perkembangannya. Ini bagus, dan kami berharap untuk mendapatkan ponsel Lumia baru ini.
Phonearena|CS