Marketing.co.id – Berita UMKM | Moladin, perusahaan yang dikenal sebagai platform otomotif terkemuka, kini merambah dunia pembiayaan dengan meluncurkan produk baru yang didedikasikan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Produk ini diluncurkan di bawah PT Moladin Finance Indonesia (MOFI), perusahaan pembiayaan yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). MOFI bertujuan untuk memperluas akses keuangan di seluruh Indonesia, dan dengan produk baru ini, mereka berharap dapat memberikan solusi pembiayaan yang fleksibel untuk modal kerja dan investasi bagi UMKM.
Peran UMKM dalam perekonomian nasional tidak bisa diabaikan. Namun, sektor ini kerap menghadapi tantangan dalam mengakses pembiayaan yang diperlukan untuk ekspansi bisnis. Kesulitan utama terletak pada kurangnya produk yang sesuai dari lembaga keuangan, terutama dalam hal persyaratan dan fleksibilitas. Menyadari potensi pasar ini, Moladin mengambil langkah strategis dengan menawarkan produk pembiayaan UMKM yang menggunakan properti sebagai jaminan.
Dalam publikasi Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Pembiayaan Tahun 2024-2028, OJK menyebutkan bahwa hingga tahun 2022, pembiayaan sektor UMKM oleh Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) hanya mampu memenuhi sekitar Rp229 triliun atau 15% dari kebutuhan. Meskipun pembiayaan terhadap sektor UMKM menunjukkan peningkatan dari tahun 2018 hingga 2023, kesenjangan antara supply dan demand tetap tinggi dan diprediksi mencapai Rp 4.300 triliun pada tahun 2026.
Mulyadi, Direktur Utama PT Moladin Finance Indonesia, mengungkapkan, “Potensi bisnis untuk pembiayaan di segmen UMKM, serta pembiayaan dengan limit di atas Rp500 juta, tidak banyak didanai oleh industri multifinance. UMKM adalah pasar yang potensial dengan kebutuhan pendanaan yang besar, dan Moladin ingin berkontribusi lebih besar untuk mendukung UMKM.”
Untuk memperkecil kesenjangan ini, diperlukan produk keuangan yang fleksibel yang dapat menyederhanakan proses aplikasi dan memberikan dukungan yang ditargetkan bagi pertumbuhan UMKM. Produk pembiayaan UMKM MOFI dirancang untuk memenuhi kebutuhan ini dengan menawarkan proses persetujuan kredit yang efisien dan fleksibel, sesuai dengan kebutuhan bisnis para pelaku usaha.
UMKM dapat merasakan manfaat dari pembiayaan yang cepat dan fleksibel dalam berbagai cara. Dengan adanya pembiayaan yang fleksibel, UMKM dapat lebih mudah beradaptasi dengan keadaan yang tidak terduga dan memanfaatkan tren atau permintaan pelanggan yang berkembang. Kemampuan untuk mendapatkan dana dengan cepat memungkinkan UMKM mengatasi fluktuasi musiman, merespons tekanan kompetitif, dan berinovasi tanpa terhambat oleh proses persetujuan yang panjang.
Dinda, seorang wirausahawan yang menjalankan usaha warung kopi, merasakan langsung manfaat dari produk pembiayaan ini. Dengan visi untuk membuka kedai kopi yang sesungguhnya, Dinda memulai perjalanan untuk mendapatkan pinjaman. “Proses pengajuan pinjaman yang seringkali menakutkan bagi pemula, menjadi lancar berkat tim MOFI. Mereka dengan sabar menjawab semua pertanyaan saya dan membantu mengatasi kekhawatiran sepanjang proses tersebut,” ujar Dinda. Kisahnya adalah bukti nyata dari dampak positif pembiayaan yang tepat dalam mewujudkan mimpi bisnis.
Mulyadi menambahkan, “Produk pembiayaan UMKM MOFI kami bertujuan untuk membantu UMKM menghadapi ketidakpastian ekonomi, beradaptasi dengan dinamika pasar, dan meningkatkan daya saing mereka. Ini sangat penting karena pembiayaan dan modal kerja bertindak sebagai katalis untuk pertumbuhan yang berkelanjutan, memberdayakan UMKM untuk mencapai potensi penuh mereka dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian. Diharapkan dengan peluncuran ini, produk pembiayaan UMKM MOFI dapat langsung mengatasi kebutuhan sektor ini akan pendanaan yang fleksibel, sekaligus menyediakan data penting untuk peningkatan produk di masa depan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik UMKM.”
Dengan langkah strategis ini, Moladin berharap dapat mendukung perkembangan UMKM di Indonesia, menjembatani kesenjangan pembiayaan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.