Marketing.co.id – Berita UMKM | Dalam upaya untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, Modalku bekerja sama dengan STACS dan Indonesia Global Compact Network (IGCN) menggelar acara ESG Gathering dengan tema “Berdayakan UMKM Indonesia melalui Pelaporan ESG dan Praktik Berkelanjutan.” Acara ini bertujuan memberikan platform bagi perusahaan dan UMKM untuk memahami pentingnya pelaporan ESG (Environmental, Social, Governance) serta manfaat penerapan praktik berkelanjutan dalam strategi bisnis, terutama di tengah peningkatan persyaratan dari regulator dan investor.
Pentingnya kesadaran ESG melalui pelaporan adalah kunci untuk membuat bisnis lebih peka terhadap isu-isu keberlanjutan yang harus diatasi. Meskipun banyak sumber daya tersedia bagi perusahaan besar, dukungan dan edukasi masih diperlukan untuk UMKM. Untuk mengatasi kesenjangan ini, Modalku bermitra dengan STACS, perusahaan solusi teknologi dan data ESG yang berbasis di Singapura, untuk mempromosikan platform ESGpedia bagi UMKM Indonesia.
ESGpedia, yang dikembangkan oleh STACS, bertujuan untuk mengatasi kesenjangan data ESG di pasar ASEAN. Dengan menggunakan ESGpedia, UMKM dapat mengakses platform digital secara gratis, menyederhanakan berbagai standar dan kerangka kerja pelaporan ESG. Di Indonesia, di mana beberapa institusi atau perusahaan diwajibkan untuk melakukan pelaporan metrik ESG oleh pemerintah, ESGpedia menjadi solusi untuk mendukung perjalanan ESG UMKM Indonesia dengan memudahkan pelaporan, menghitung emisi gas rumah kaca, dan memperkuat data ESG mereka.
Benjamin Soh, Pendiri & Managing Director STACS, menyatakan, “ESGpedia bertujuan untuk mengatasi kesenjangan data ESG di pasar ASEAN. Kami ingin mendukung perjalanan ESG UMKM Indonesia dengan menyediakan akses ke platform yang memudahkan mereka melaporkan dan menghitung emisi GRK, serta memperkuat data ESG mereka.”
Annette Aprilana, Sustainability and ESG Lead Grup Modalku, menambahkan, “Menerapkan praktik berkelanjutan bukan hanya membuka peluang pendanaan, tetapi juga membantu mempertahankan daya saing bisnis, serta menyadari isu-isu lingkungan dan sosial. ESGpedia dapat membuat proses pelaporan untuk UMKM menjadi lebih mudah dan mengurangi hambatan menuju keberlanjutan.”
Melalui pelaporan metrik ESG, UMKM dapat membuat rencana aksi untuk mengatasi isu-isu ESG yang relevan. Mereka dapat memberikan dampak positif lebih lanjut dengan menyesuaikan aktivitas bisnis mereka dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB. Pemerintah Indonesia juga telah mengembangkan Roadmap SDGs untuk mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan.
Dr. Vivi Yulaswati, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas, menyatakan, “Tantangan UMKM terhadap akses ke layanan keuangan menjadi salah satu poin dari Roadmap SDGs. Untuk mencapai target akses UMKM ke layanan keuangan, perlu tindakan kolektif dari pemerintah, pihak terkait, dan tentu UMKM.”
Josephine Satyono, Executive Director IGCN, menekankan bahwa UMKM juga dapat menerapkan strategi bisnis yang berkelanjutan melalui Sepuluh Prinsip United Nations Global Compact (UNGC). Dengan memahami tujuan global, menetapkan prioritas dan target aktivitas SDG, serta melaporkan kontribusi terhadap SDG, UMKM dapat mempersiapkan bisnis mereka untuk meraih kesuksesan jangka panjang.
Pelaporan ESG menjadi katalisator dalam menjalankan bisnis yang bertanggung jawab, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, memitigasi risiko, menarik investasi, dan mendorong penciptaan nilai jangka panjang. Dengan dukungan finansial dan pengetahuan ESG yang tepat, UMKM akan memiliki sumber daya yang memadai untuk bersaing di pasar yang semakin berfokus pada keberlanjutan.