Mario Gaw: Empowering The Team To Succeed

Maria Gaw Empowering The Team To SucceedDi usianya yang masih muda, Mario Gaw sudah dipercaya memimpin perusahaan. Walau begitu, perjalanan karirnya tidak mudah.

Mario Gaw boleh dibilang rising star. Pria yang memiliki darah Birma ini baru saja merayakan ulang tahun yang ke-30. Di usia muda ini, Mario sudah mencapai posisi General Manager atau Country Manager.

Mario Gaw terlahir dari keluarga menengah yang sangat bahagia. Orang tuanya memiliki usaha di bidang garmen. Meski begitu, orang tua tidak mendidiknya untuk menjadi anak yang manja, melainkan menjadi anak yang mandiri dan pekerja keras.

Kehidupan Mario kecil yang bahagia bersama keluarga seakan sirna setelah ayahnya meninggal dunia, ketika itu Mario berumur 14 tahun.

Kondisi itu membuat Ibu Mario harus berjuang seorang diri membesarkan bisnis. Apa daya ibu Mario tidak bisa berkonsentrasi karena masih shok kehilangan sosok pendampingan hidup sekaligus partner bisnis.

Akibatnya, di awal tahun 2000-an bisnis kebanggan keluarga itu pun terus merugi. Sampai akhirnya di tahun 2002 terpaksa harus ditutup.

Terbang ke Kanada

mario gawSetelah lulus SMA Mario dikirim paksa ke luar negeri untuk kuliah di Kanada. Tak banyak bekal yang diberikan keluarga namun setidaknya Mario bisa bertahan untuk satu tahun pertama.

Kondisi itu melatih Mario mandiri. Ketika bekal menipis, Mario bekerja menjadi pelayan di restoran Jepang dan menjadi asisten laboratorium komputer di tempatnya kuliah. Waktu hidupnya diatur untuk bekerja dan belajar. Uang hasil keringatnya dibayar untuk ongkos kuliah.

“Dari awal saya belajar untuk bekerja keras, menentukan nasib serta masa depan saya sendiri,” tutur penikmat olahraga lari ini.

Tantangan tak sekadar membayar kuliah tapi biaya wisuda juga mahal, Mario memutuskan kerja magang di beberapa perusahaan selama dua setengah tahun.

Perjalanan karir

Mario akhirnya menggondol Sarjana. Mario langsung bekerja sebagai programmer di sebuah perusahaan lokal Kanada. Hanya dalam waktu delapan bulan, Mario mendapat promosi jabatan.

Tidak lama kemudian Mario mendapat tawaran kerja dari perusahaan akuntan publik ternama di dunia, KPMG. Tak banyak cing-cong dia menyanggupi pekerjaan sebagai analist di divisi IT Advisory sebagai IT auditor dan konsultan IT. Hanya setahun bekerja, Mario langsung dipromosikan menjadi consultant dan dua tahun kemudian menjadi senior consultan.

Pada 2012 Mario di pindah ke KPMG Indonesia dengan jabatan sebagai senior manager. Hanya bekerja tiga bulan, ia mengundurkan diri lalu bergabung ke Lazada.

Di perusahaan e-commerce itu Mario menjabat beberapa posisi strategis, mulai dari Head of Data Management, PV Pricing, hingga VP Production. Awal tahun 2014, Mario bergabung dengan Rumah123.com sebagai Country Manager.

“Prinsip karir saya adalah bekerja keras dan tekun sepenuh kekuatan. Karena waktu sangat berharga dan saya tidak ingin sia-siakan wakt. Saya percaya tanpa kerja keras, siapa pun tidak bisa sukses. Nobody is going to give success to you. You have to work hard and achieve it yourself,” tegasnya.

“Saya percaya asal ada kemauan, segala sesuatu itu mungkin dan bisa. Saya ingin bisa memberikan yang terbaik untuk istri dan keluarga besar. Masa depan keluarga adalah alasan dan kekuatan saya untuk bekerja keras,” Lanjut pria yang mengepalai 10.000 agen property ini.

Gaya kepemimpinan

Cara Mario memimpin bisa dibilang empowering team and staff to do whatever it takes to succeed. Banyak perusahaan di Asia biasanya memiliki kebiasaan untuk tidak percaya dahulu dengan karyawan sampai mereka bisa membuktikannya.

Tapi Mario membalik itu. Ia memakai prinsip percaya dulu sampai mereka mengecewakannya. Prinsip ini ia terapkan kepada semua karyawan, mulai dari atas sampai bawah.

Ia percaya bahwa semua yang bekerja dengannya harus mempunyai opportunity yang sebaik-baiknya untuk bisa sukses.

Selebihnya, tergantung pada kemamuan dan ketekunan mereka sendiri. Ia juga percaya bahwa semua orang sukses di dunia ini mencapainya dengan kerja keras dan pantang menyerah. Sehingga, ia memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada karyawan untuk melakukan yang benar dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan.

“Selama mereka mengerti visi dan misi perusahaan, target dan KPI mereka masing-masing, mereka diberikan ruang untuk berlajar mengambil inisiatif, berkreasi, dan tumbuh secara profesional. Saya sangat hands-on dan merasa tidak ada pekerjaan yang terlalu kecil untuk siapapun, dan selalu set the right examples untuk karyawan,”lanjut Mario lagi.

Mario paling tidak suka menunggu. Baginya, waktu adalah resource yang sangat berharga. Itulah sebabnya ia melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh manager atau staff ketika mereka semua sedang sibuk.

Bangun budaya perusahaan

Menurut Mario, membangun budaya perusahaan yang baik membutuhkan waktu dan consistency. Dimulai dengan mengomunikasikan kepada semua, apa yang baik dan kurang baik, apa yang bisa diterima dan tidak bisa diterima, dan apa yang diharapkan dan tidak diharapkan. Dan semua itu harus dilakukan secara konsisten plus contoh.

“Sebagai leaders, kita harus mencontohkan supaya tim mengerti apa yang dimaksud dan bukan asal bunyi saja. Di Rumah123.com dan tim-tim saya sebelumnya, saya mencoba menerapkan konsep work hard, play hard. Kita bekerja keras bersama sama dan have fun bersama sama,” katanya.

Pria yang punya cita-cita menjadi pengusaha sukses di bidang internet ini ingin sekali mengharumkan nama Indonesia di level internasional. Ia juga ingin berkontribusi kepada Indonesia dalam aspek motivasi dan pendidikan seperti mengajar atau suatu hari membangun sekolah.

Mario percaya bahwa orang Indonesia itu hebat dan bisa lebih hebat lagi jika mempunya akses ke pendidikan yang lebih baik. Cecep Supriadi

Gambar: ccslancers.com

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.