Manfaat Investasi Properti dalam Masa Pemulihan Ekonomi

[Reading Time Estimation: 4 minutes]
investasi properti
Rumah huni sebagai salah satu bentuk investasi properti

Marketing.co.id – Berita Properti | Perekonomian Indonesia yang memasuki resesi pada akhir tahun lalu, kini berangsur-angsur mengalami pemulihan pada kuartal I-2021,dan menunjukkan tren positif dengan kontraksi pertumbuhan sebesar -0,74% (YoY) dan diperkirakan dapat mencapai pertumbuhan sebesar 6,9%-7,8% pada kuartal II-2021.

Di tengah siklus ekonomi yang masih dalam masa pemulihan, investasi menjadi cara jitu untuk menyelamatkan keuangan sekaligus menjadi jaminan menghadapi ketidakpastian di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai pilihan instrumen investasi untuk mengambil keputusan yang tepat dalam perencanaan keuangan.

Perencana Keuangan di Safir Senduk & Rekan, Safir Senduk,menjelaskan terdapat dua jenis produk investasi, yaitu investasi pendapatan tetap dan investasi pertumbuhan. Investasi pendapatan tetap, seperti deposito dan tabungan bank, cocok saat siklus ekonomi sedang mengalami penurunan. Sementara itu, investasi pertumbuhan akan memberi keuntungan ketika siklus ekonomi sedang dalam kondisi baik,dengan instrumen investasi seperti saham, reksa dana, valuta asing, emas, cryptocurrency, dan properti.

“Meski demikian, produk investasi pertumbuhan seperti properti menjadi pilihan instrumen investasi yang disarankan di masa penurunan atau pemulihan ekonomi seperti saat ini, terutama dengan hadirnya promosi serta relaksasi kebijakan yang ditawarkan kepada masyarakat,” kata Safir.

Kian hari, investasi semakin diminati dan semakin mudah dijangkau masyarakat, terlihat dari laju investasi di Indonesia yang mencatatkan pertumbuhan. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data realisasi investasi kuartal I-2021 sebesar Rp219,7 triliun atau meningkat 4,3% dibandingkan dengan kuartal I-2020. Sektor perumahan dan kawasan industri merupakan satu dari lima sektor usaha utama yang mencatat realisasi investasi tertinggi sebesar Rp 29,4 triliun (13,4%) pada tahun 2021.

Properti masih menjadi primadona investasi karena memiliki nilai aset yang terus meningkat tanpa banyak mengalami fluktuasi dan risiko yang relatif cukup rendah. Investasi properti dapat memberikan dua keuntungan sekaligus, yaitu pendapatan dari biaya sewa jika pemilik rumah menyewakan huniannya kepada pihak lain dan keuntungan dari penjualan properti ketika pemilik menjual propertinya saat nilainya meningkat.

Berdasarkan Market Behavior Survey yang disusun oleh Indonesia Property Watch (IPW) pada September 2020, 68,09% responden tertarik membeli properti di masa pandemi COVID-19 dengan beberapa alasan utama, yaitu harga yang lebih murah, penawaran dan promosi menarik dari pengembang, serta rencana angsuran yang fleksibel.

“Properti adalah pilihan investasi terbaik di segala kondisi ekonomi dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk membeli properti, mengingat adanya relaksasi PPN dan kebijakan uang muka 0% dari pemerintah serta promo-promo dari pengembang yang mungkin tidak tersedia saat ekonomi dalam kondisi normal atau meningkat. Khusus untuk rumah siap huni, pemilik bisa menyewakan rumah untuk dapat merasakan capital gain secara langsung,” tambah Safir.

Residential Sales Director Swancity, Arnold Montana, membenarkan bahwa insentif pemerintah memudahkan masyarakat untuk memiliki rumah dan mendongkrak penjualan bisnis properti. “Swancity mampu menghasilkan penjualan sebesar Rp500 miliar pada kuartal pertama tahun ini dan mengalami peningkatan penjualan hingga 60 unit per minggu, dibanding sebelum adanya insentif pemerintah dengan hanya 10-20 unit per minggu,” kata Arnold.

Salah satu jenis properti yang banyak diminati adalah rumah tapak, baik dalam bentuk rumah siap huni maupun belum siap huni (indent), karena memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan rumah bersusun atau apartemen. Jika memilih rumah siap huni, pembeli bisa langsung menempati atau menyewakan rumah untuk segera mendapatkan penghasilan dari biaya sewa. Masyarakat dapat memanfaatkan insentif pemerintah ditambah dengan promo dari pengembang, seperti program AKU MAMPU dari Swancity, untuk membeli rumah siap huni di Lavon I atau Lavon II dengan harga mulai dariRp. 875 juta. Sementara itu, rumah indent menawarkan harga yang lebih murah dan promo yang lebih menarik, seperti cicilan DP. Namun, pembeli harus selektif dalam memilih lokasi serta pengembang untuk mendapatkan kualitas hidup yang baik dan memiliki nilai rumah yang signifikan di masa depan.

“Swancity hadir di Indonesia pada tahun 2017. Namun, dalam 5 tahun, kami telah meluncurkan tiga proyek fenomenal di Indonesia, yaitu Lavon I, Lavon II, dan Daisan di atas lahan seluas lebih dari 150 hingga 200 hektar. Sekitar 90% unit rumah di Lavon I dan 80% unit untuk Lavon II masing-masing telah terjual sejak dipasarkan pada tahun 2017 dan 2018, serta 30% untuk Daisan dalam waktu kurang dari satu tahun. Kami berkomitmen untuk berinvestasi jangka panjang di Indonesia dan membangun ruang hidup yang berkualitas untuk memastikan kebahagiaan dan perkembangan komunitas di dalamnya. Kami berharap sektor properti Indonesia dapat tumbuh secara signifikan dan berkontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi bangsa,” tutup Arnold.

Selain lokasi, material rumah merupakan poin lain yang patut dipertimbangkan. Rumah dengan material berkelanjutan (sustainable) dan menawarkan konsep green living saat ini sedang naik daun. Rumah sustainable dirancang secara cermat, dilengkapi dengan sistem pencahayaan yang hemat energi, kaca termal, dan perangkat hemat air, namun tetap menawarkan kenyamanan hidup.

Rumah sustainable sangat menarik minat pembeli, terutama mereka yang memahami nilai investasi jangka panjang yang bisa didapatkan, seperti tagihan bulanan (listrik,air) yang rendah dan harga jual kembali yang tinggi. Selain itu, pemilik juga akan menemukan kepuasan dengan pilihan yang bertanggung jawab.

Swancity termasuk pengembang yang sangat memperhatikan hal berkelanjutan di dalam pembangunan kawasan huniannya, terbukti dari keberhasilan Daisan mendapatkan sertifikat EDGE yang dikeluarkan oleh International Finance Corporation (IFC), sebuah lembaga di bawah naungan Bank Dunia. Hal ini menujukkan komitmen Swancity untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, ramah lingkungan, efisien, dan aman bagi penghuninya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here