Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Negeri Jiran Malaysia sangat serius mengembangkan health tourism atau medical tourism. Malaysia dengan tangan terbuka menyambut para pelancong perawatan kesehatan dari Indonesia untuk memanfaatkan perawatan kardiologi kelas dunia.
Malaysia memiliki 84 ahli bedah kardiotorasik, lebih dari 360 pakar kardiologi, dan lebih dari 50 rumah sakit dengan layanan perawatan jantung kelas dunia. Di samping itu, negara ini juga memiliki peralatan medis yang lengkap dan baik untuk memenuhi permintaan berbagai layanan kardiologi – dari skrining dan pencegahan hingga perawatan dan layanan pascabedah
Tersedia cukup banyak pusat kardiologi papan atas dengan reputasi tinggi dalam menangani kasus-kasus kardiologi yang berat dan pelik. Pusat kardiologi tersebut meliputi National Heart Institute (Institut Jantung Negara atau IJN), Pantai Hospital Kuala Lumpur (PHKL), Island Hospital and Cardiac Vascular Sentral Kuala Lumpur (CVSKL).
IJN telah menjadi pelopor berbagai terobosan kelas dunia di bidang perawatan kardiologi sejak berdiri pada 1992. “Keunggulan kami terus bertambah mantap dari bidang ke bidang hingga dikenal sebagai pusat keunggulan nomor satu di bidang layanan kardiovaskuler dan torasik. Kualitas merupakan jantung IJN. Karena itu, kami mementingkan akreditasi yang menjadi tolok ukur penilaian independen terhadap kinerja kami berdasarkan kriteria baku. Kami memegang teguh standar lokal dan internasional sehingga pasien kami dapat menerima perlakuan medis di lingkungan yang terbaik dan paling aman,” tutur Datuk Dr. Aizai Azan bin Abdul Rahim, Group Chief Executive Officer di IJN.
Baca juga: Yuk, Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak
Dr. Muhammad Imran bin Abdul Hafidz, seorang ahli Kardiologi Konsultan di rumah sakit tersebut mengatakan, IJN memiliki rekam jejak sangat bagus dalam menangani berbagai kasus yang kompleks, termasuk rekonstruksi pembuluh darah dan angioplasti yang gagal.
“Kisah sukses kami telah menarik perhatian para pelancong perawatan kesehatan dari berbagai negara, yang sebagian besar datang berobat untuk kasus kardiologi intervensional. Kebanyakan pasien menderita sumbatan total kronis (CTO), yang biasanya ditangani dengan operasi bypass (jalur pintas). Namun, berkat kehadiran teknologi dan kecakapan baru, PHKL dapat menawarkan angioplasti sebagai alternatif,” jelas Dr. Muhammad.
Dr. Eng Ji Bah, Ahli Bedah Kardiotorasik Konsultan dari Island Hospital di Penang, merupakan salah satu dari sekian ahli bedah di dunia yang dapat melakukan operasi bypass koroner minimal invasif.
“Prosedur ini hanya berupa sayatan kecil sehingga tidak banyak menimbulkan trauma dan nyeri pada pasien. Pasien juga sering tidak memerlukan ventilator dalam waktu lama. Sementara itu, untuk kasus-kasus yang ringan, pasien bisa langsung berjalan-jalan pada hari kedua karena tulang dada tidak dipotong sehingga sangat mempercepat pemulihan,” terangnya.
CVSKL telah mencatat rekor keberhasilan melebihi angka nasional untuk berbagai kasus yang berat. Sebagai contoh, dari 2018 hingga 2020, pusat kesehatan ini meraih 97,8% tingkat keberhasilan untuk intervensi koroner perkutan jika dibandingkan dengan 96,3% yang tercatat dalam catatan National Cardiovascular Disease Data (2015-2016).
“Capaian angka ini sangat bagus mengingat kasus-kasus berat yang kami tangani. Kasus-kasus berat ini meliputi pasien berisiko tinggi dan membutuhkan prosedur teknis yang sangat rumit, misalnya ada lesi kalsifikasi. Keahlian, peralatan, dan tim dukungan yang tepat itu sangat penting. Di CVSKL, kami mengucurkan dana sangat besar untuk menyediakan peralatan mesin terbaru dan pelatihan bagi staf karyawan guna meningkatkan taraf perawatan kardiologi yang jauh lebih baik lagi,” terang Datuk Dr. Rosli Mohd Ali, seorang ahli Kardiologi Konsultan di pusat kesehatan ini.
Karena jaraknya yang dekat dengan Indonesia, Malaysia sangat mudah dijangkau oleh pasien yang mencari perawatan jantung terbaik untuk melengkapi perawatan kesehatan yang sudah mereka jalani. Kelebihan ini, ditambah dengan ketersediaan penerbangan langsung antara kedua negara, memberikan kemudahan mobilitas bagi pasien karena bisa pulang pergi dengan mudah.
Sebagai pusat Halal global yang diakui dunia, Malaysia juga penuh dengan berbagai fasilitas dan penawaran yang ramah umat Muslim, di antaranya menu makanan Halal dan fasilitas ibadah salat di rumah sakit serta ketersediaan produk-produk medis bebas babi seperti jahitan dan vaksin.
Baca juga: UUS Maybank Indonesia Dukung Pengembangan Industri Halal
Sementara itu, Mohd Daud Mohd Arif, Chief Executive Officer di Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) menegaskan, pelancong perawatan kesehatan akan mendapatkan sambutan dan pelayanan yang baik sejak pencarian informasi hingga perawatan pascaperlakuan.
“Saat tiba di Malaysia, Malaysia Healthcare sudah siap sedia mendampingi Anda mulai dari turun pesawat di kantor bea cukai hingga kantor imigrasi, dan memandu Anda di ruang tunggu hingga penjemputan ke hotel atau rumah sakit. Bersama Malaysia Healthcare, Anda mendapatkan jaminan perawatan kardiologi terbaik, yang ‘Lebih Dekat, Lebih Terjangkau’ di tempat yang aman dan tepercaya,” kata Mohd Daud.