Bagi lembaga kemanusiaan yang menghimpun dan menyalurkan zakat, infak, sedekah, wakaf, dan dana sosial lainnya dari masyarakat di Indonesia – penting sekali untuk dapat memegang amanah secara baik. Komitmen inilah yang terus dipegang Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation. Salah satu yang dilakukan adalah memaparkan laporan kinerja melalui Public Expose 2019 yang mengusung tema “Philanthrophy for Sustainable Development“.
Tedi Nurhikmat, Ketua Umum MAI Foundation mengatakan, “MAI juga memiliki Dewan Syariah yang berfungsi untuk menjaga lembaga dalam memonitor dan mengevaluasi penyaluran agar sesuai syariah. Kami juga menggunakan strategi Show Me the Money, MAI mempublikasikan Sustainable Report (SR) dan Annual Report (AR) kepada muzzaki dan masyarakat Indonesia sebagai media pertanggungjawaban,”.
Adapun di tahun 2018, MAI mengalami pertumbuhan penghimpunan yang melampaui target tahun 2018 yakni sebesar 101%. Sementara untuk penyerapan dana, bidang penyaluran berhasil mencapai angka 97% dari anggaran tahun 2018. Sedangkan untuk jumlah penerima manfaat dari program yang dimiliki MAI mencapai 119.350 jiwa atau 116% dari tahun sebelumnya.
Dalam menggulirkan program-program, MAI tetap mengimplementasikan program pemerintah yang tertuang dalam 17 butir Sustainable Development Goals (SDGs). Dimana, MAI membagi program tersebut ke dalam lima bina, yakni kesehatan, sarana fisik, ekonomi, sosial, dan ilmu. “Kami berusaha memperlihatkan kebermanfaatan program yang dikelola MAI juga pelayanan dan pelaporan kepada donatur dan stakeholder agar kepercayaan mereka dalam menyalurkan dana ZIWAF-nya bisa berkelanjutan,” imbuh Abdul Ghofur, Direktur MAI Foundation.
Dalam kesempatan yang sama, MAI juga meluncurkan Program Kemudahan Berwakaf, Program Rumah Sehat Mandiri, dan Program Urbanpreneur. Adapun untuk target MAI Foundation 2019, yakni Penghimpunan mencapai 36 miliar; Penerima Manfaat 175.000 baik perorangan maupun lembaga; serta Penyaluran sebanyak 39 miliar.
