Marketing.co.id – Berita Marketing|Untuk meraih sukses di suatu bidang industri, setiap perusahaan dituntut tidak hanya memiliki kemampuan daya saing (competitiveness), tapi juga kemauan untuk bersinergi dengan sesama pelaku industri. Industri kreatif seperti Craft/ Kerajinan, Seni Pertunjukan/ Showbiz, Perfilman, Desain, Musik, Periklanan, sampai Technology based Creative adalah beberapa contoh yang membutuhkan kolaborasi.
Agar lebih maksimal menggarap potensi industri kreatif di tanah air, dua pelaku industri kreatif Adhya Group dan mahakaX sepakat untuk menjalin kolaborasi. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama kedua belah pihak dilakukan oleh Ricky Wijaya CEO Adhya Group dan Farash Farich CEO mahakaX, di Jakarta, Jumat (16/6/23).
Kerja sama ini menargetkan pengembangan dalam bidang: Media Partner, IP Creation & Development, Produksi Film, Event, Investasi dan lain-lain. Kedua grup ini memiliki rekam jejak mengesankan dalam industri bisnis kreatif. MahakaX dengan pengembangan jejaring media dan investasinya, Adhya Group dengan pengembangan berbagai lini bisnis kreatif mulai dari perfilman hingga manajemen talenta domestik maupun internasional.
Farash Farich, CEO mahakaX, mengatakan kolaborasi ini diharapkan bisa menciptakan ide-ide kreatif yang tidak kalah dengan ide-ide kreatif yang dihasilkan perusahaan asing.
“MahakaX dan Adhya memiliki passion yang sama untuk turut mengembangkan sektor ekonomi kreatif Indonesia, yang selama 10 tahun terakhir tumbuh hampir 2 kali lipat hingga mencapai nilai lebih dari Rp1.100 triliun tahun lalu. Selain mendukung pertumbuhan, kolaborasi MahakaX dan Adhya diharapkan dapat memperkaya sektor kreatif dengan ide-ide baru dalam bentuk konten digital, event, maupun experiential yang dapat dinikmati oleh konsumen melalui berbagai platform. Sehingga juga bermanfaat bagi mitra brand untuk menyampaikan pesan kepada target konsumennya secara efektif,” jelas Farash.
Ricky Wijaya, CEO Adhya Group berharap kolaborasi Adhya Group dan MahakaX dapat menghasilkan produk-produk kreatif yang inovatif, sehingga audiens dari berbagai elemen bisa mendapatkan aksesibilitas dan pengalaman yang berkesan yang akhirnya berimbas pada dukungan yang lebih besar terhadap produk-produk kreatif lokal.
“Adalah mimpi dan misi kami di Adhya Group untuk bisa menjadikan memberikan panggung kepada produk-produk kreatif lokal sebesar-besarnya, dan mampu memasuki pasar global,” tutur Ricky Wijaya, CEO Adhya Group.
Dalam kesempatan tersebut Ricky juga menyampaikan rencana Adhya Group yang akan merilis tiga film layar lebar. Rencana terdekat adalah peluncuran film horor berjudul Mantra. “Tahun 2024 kami akan meluncurkan film biopic tentang Glenn Fredly,” tuturnya. Sebelumnya Adhya Group pernah meluncurkan tiga film layar lebar. “Pendapatan dari film masing-masing ditargetkan sekitar Rp20 miliar,” lanjut Ricky.
Tren Konten dan Peluncuran Platform
Terkait genre konten kreatif, Farash menjelaskan ada tiga tren yang digemari generasi muda yakni konten percintaan, horor, dan komedi. “Saat ini trennya brand tidak lagi bergantung pada media ketika ingin beriklan, tapi bisa langsung bekerja sama dengan content creator,” tandas Farash.
Baca juga: Angky Tan, “Introvert” yang Sukses Jadi Content Creator Handal
Untuk lebih memaksimalkan industri konten di tanah air, Adhya Group dan MahakaX dalam waktu dekat akan meluncurkan platform yang mewadahi para KOL (Key Opinion Leader) dan Influencer. Platform ini akan menjadi jembatan antara brand dengan KOL/Influencer dalam melakukan campaign pemasaran dengan sasaran segmen pasar yang diinginkan.
“Kami belum bisa menyebutkan nama-nama KOL yang sudah bekerja sama,” kata Ricky saat ditanyakan apakah sudah ada KOL papan atas yang bekerja sama secara eksklusif dalam platform yang akan diluncurkan tersebut.
