Live Streaming Shopping: Potensi dan Tips Agar Audiens Melakukan Pembelian

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

tiktok shop, live streaming shoppingMarketing.co.id – Berita UMKM | Era pandemi telah mendorong masyarakat di seluruh dunia untuk hidup secara online, dan media sosial menjadi “pintu” bagi segala aktivitas online. Mulai dari mencari berita, hiburan dan termasuk yang menjadi tren terkini yaitu belanja lewat media sosial atau social commerce.

Menurut sebuah studi, pendapatan dari social commerce global diprediksi akan meningkat hingga $1,2 triliun pada tahun 2025. Salah satu engagement social commerce yang sudah menjadi tren sejak 2021 adalah live-streaming shopping.

Tahun ini, TikTok tidak menyia-nyiakan kesempatan dan menyiapkan fitur TikTok Shop untuk memudahkan brand dan kreator konten untuk memasarkan produk dan melakukan live shopping dan berinteraksi langsung dengan komunitas di TikTok dan meningkatkan penjualan.

Keunikan live shopping di Tiktok 

Selain menjadi  aplikasi yang paling banyak diunduh di seluruh dunia, TikTok juga menjadi platform media sosial yang meningkat pesat di Indonesia, dengan potensi audiens sebesar 92 juta user.  Market sebesar ini tentu sangat menarik bagi pemilik bisnis dan mendorong brand untuk lebih mendengarkan dan memahami insight dari Gen Z, dimana salah satunya adalah menjadikan media sosial sebagai pedoman mereka berbelanja.

Fitur TikTok Shop memungkinkan audiens berbelanja langsung di platform tersebut tanpa harus berpindah kanal, misalnya ke platform messenger atau ecommerce, seperti pada media sosial lain. Tidak heran, live shopping menjadi tren marketing di dunia digital saat ini.

Mengapa brand sebaiknya melirik potensi live shopping?

Gen Z adalah target pasar potensial di masa depan, dan generasi ini sudah menggerakkan banyak hal baru, seperti semakin populernya social commerce dan juga aplikasi media sosial TikTok. Tagar #TikTokMadeMeBuyIt mendapat 2,3 miliar view di seluruh dunia tahun lalu, hal ini pun yang mendorong TikTok memfasilitasi brand agar lebih mudah melakukan bisnis di platformnya.

Pemilik brand dapat melakukan penjualan segera tanpa persyaratan yang rumit, tidak memerlukan biaya besar dan tidak wajib memiliki toko resmi terlebih dahulu sehingga ini menjadi kesempatan yang menarik bagi UMKM. Di platform TikTok, pemilik brand dan calon pembeli juga dapat berinteraksi dengan langsung dan mudah layaknya toko fisik di dunia nyata.

“TikTok memungkinkan brand untuk berinteraksi langsung dengan konsumennya, terutama generasi Z, baik melalui konten maupun live shopping. Platform ini tidak hanya memungkinan brand untuk mendapatkan engagement rate tapi juga langsung mendapatkan angka sales, sesuatu yang sudah lama diinginkan oleh para pemilik brand,” ujar Lenny Chan, Managing Director REDComm Indonesia.

Social commerce adalah cara berbelanja masa depan dan merupakan kesempatan yang menarik karena platform yang digunakan adalah media sosial. Orang Indonesia setidaknya menghabiskan waktu di media sosial selama 3 jam 17 menit , maka dari sanalah brand bisa membangun relasi dengan audiens.

Berbeda dengan ecommerce, untuk berjualan di media sosial pemilik brand tidak harus membuka “toko online” lebih dulu dan bisa segera menghasilkan profit. Seperti halnya video For Your Page yang muncul di timeline pengguna, informasi live shopping juga akan hadir di layar feed sehingga pengguna tidak perlu repot mencari seperti saat mencari produk di ecommerce. Algoritma akan memudahkan pengguna dengan menghadirkan informasi sesuai preferensi. TikTok juga memungkinkan clip dari live shopping menjadi own content asset yang memiliki potensi menjadi viral.

Mengoptimalkan live shopping untuk meningkatkan penjualan

Pemilik brand sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini agar live shopping mendapatkan hasil yang optimal:

  • Optimalkan katalog produk TikTok

Pastikan calon pembeli mudah melihat produk kita dengan jelas dan jangan lupa buatlah visual semenarik mungkin

  • Buatlah konten TikTok yang menarik

Tujuan utamanya adalah untuk menarik calon pembeli supaya membuka akun Tiktok milik jenama.

  • Gunakan fitur iklan di TikTok Shop

Hal ini untuk membantu memperbesar jangkauan ke calon pembeli sekaligus mengarahkan ke produk kita.

  • Bekerja sama dengan influencer

Pilihlah influencer yang memiliki karakter sama dengan brand. Keuntungan bekerja sama dengan influencer adalah mereka dapat membantu jenama menjangkau audiens yang baru dan seringkali pengikutnya menggunakan produk yang dipakai atau disarankan influencer karena loyalitas mereka.

“Kolaborasi dengan influencer dalam live shopping di Tiktok adalah salah satu strategi marketing yang efektif. Pemilihan influencer yang tepat sasaran dapat membantu brand menambah jumlah follower yang relevan atau mengenalkan bisnis Anda ke khalayak dan bahkan meningkatkan penjualan. Bila diperlukan, brand bisa bekerjasama dengan agency yang tepat untuk membantu menemukan influencer yang sesuai dengan karakter brand dan produknya,” ujar Kuswantoro, Managing Director Redcomm & Trigr.

Kunci kesuksesan live-streaming shopping agar dapat menggerakkan audiens melakukan pembelian juga terletak pada 5 hal berikut:

  • Host sangat berperan penting untuk menarik perhatian audiens

Host yang berpenampilan menarik dan paham bagaimana “menjual” produk memiliki “stopping power” dan akan membuat audiens menghabiskan waktu lebih banyak di akun tersebut

  • Membuat konten yang sedang #FYP di TikTok, agar ikut menjadi tren dan lebih banyak dilihat
  • Perhatikan background dan dekorasi ruangan.

Dekorasi yang cantik dan menarik berpotensi membuat audiens berhenti scrolling dan menonton live-streaming.

  • Gunakan strategi soft-selling

Audiens TikTok umumnya membuka platform untuk mencari hiburan, maka video yang terlalu hard selling tidak akan menarik bagi menarik.

  • Kenali target pasar

Ketahui apa yang target market inginkan, konten seperti apa yang mau mereka lihat dan bicaralah sesuai dengan gaya bahasa mereka.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here