Lawan Covid-19, Cakap Tawarkan Solusi Belajar Mengajar Secara Daring

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing – Kebijakan untuk menerapkan sistem pembelajaran secara digital dinilai sangat penting untuk dilakukan di tengah tantangan penyebaran coronavirus. Menurut laporan WHO dan data real time pada Maret, kasus infeksi coronavirus secara global mencapai angka 125,048 orang.

Menurut PBB, sebanyak 22 negara telah memberlakukan atau berencana menutup sekolah dan kegiatan belajar mengajar. Setidaknya ada 290 juta siswa di seluruh dunia yang akan terdampak. Negara-negara seperti Arab Saudi, Tiongkok, Italia, serta 10 negara lainnya telah menutup sekolahnya secara nasional.

Indonesia adalah salah satu negara yang terkena dampak penyebaran coronavirus. Terutama di Jakarta. Untuk itu terdapat skenario pembatasan interaksi, seperti aktivitas mengumpulkan massa yang dibatasi, isolasi daerah episenter, penutupan berbagai aktivitas publik, pembatasan jam buka restoran, dan yang terbaru mengenai penutupan sekolah dan kegiatan belajar mengajar selama 2 minggu.

Dalam Konferensi Persnya, Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menyatakan, “Anak-anak, mereka tidak banyak terjangkit COVID-19 tetapi mereka adalah penular dari orang dewasa satu ke dewasa lainnya“, kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Balai Kota, Jakarta, Sabtu (14/3/2020).

Anies menghimbau, tidak hanya sekolah formal yang ditutup namun juga berlaku untuk tempat pendidikan informal dan lembaga kursus. Ia meminta untuk mengurangi intensitas pertemuan. Solusinya, proses belajar mengajar dapat dilakukan dari rumah dengan cara online.

Menanggapi kondisi tersebut, Cakap, sebagai salah satu pemain ed-tech di Indonesia menyatakan kesiapannya untuk menyediakan online platform sebagai alternatif kegiatan belajar mengajar di Indonesia. Dengan menggunakan metode interaksi dua-arah, yang didukung oleh teknologi, Cakap mengembangkan solusi layanan untuk pendidikan, atau biasa disebut Education As A Service (EAAS).

“Kesehatan tetap harus diutamakan ditengah merebaknya pandemi COVID-19 ini. Dengan teknologi dibidang pendidikan yang kami kembangkan, diharapkan dapat membantu kegiatan belajar mengajar secara aman melalui pembelajaran jarak jauh. Kami siap membantu pemerintah, lembaga pendidikan dan juga masyarakat Indonesia untuk melawan COVID-19 dengan menyediakan teknologi dan akses belajar secara daring”, ujar Tomy Yunus, CEO Cakap.

Beberapa negara menerapkan sistem belajar secara daring untuk tetap menunjang aktivitas belajar mengajar, seperti   Hong Kong, Arab Saudi, dan Italia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here