Marketing.co.id – Berita Marketing | Pandemi yang telah berjalan lebih dari dua tahun ini telah menurunkan kinerja ekonomi secara keseluruhan, Namun, para ekonom memiliki kepercayaan bahwa perekonomian akan mengalami rebound dan memulai sebuah babak baru setelah pemerintah menurunkan level PPKM menjadi batas bawah yang membuat dunia bisnis kembali pulih.
Salah satu bisnis yang diperkirakan akan kembali bergairah adalah sektor Fast Fashion Retail yang dijalani Ximivogue, sebuah global brand yang telah dikenal khalayak luas dan kini mulai melebarkan sayapnya dengan melakukan ekspansi menawarkan kepemilikan saham mereka di LandX.
Direktur Ximivogue Indonesia, Bernard Permadi, menjelaskan bahwa salah satu hal yang membuat Ximivogue dapat bertahan di masa krisis pandemi adalah memiliki pendiri yang berpengalaman dengan strateginya yang tepat, membuat bisnis Ximivogue semakin berkembang dengan bertambahnya outlet yang tersebar di beberapa kota dengan lokasi yang strategis.
“Salah satu strategi briliannya adalah bermitra dengan LandX untuk bisa menambah outlet-outlet yang rencananya akan kami buka di Pondok Indah Mall (Jakarta) dan Tunjungan Plaza (Surabaya),” ujarnya.
Ximivogue secara resmi memulai pasar globalnya pada tahun 2015, dan telah memiliki lebih dari 10.000 karyawan di seluruh dunia. Kini, Ximivogue telah bekerja sama dengan lebih dari 90 negara yang tersebar di beberapa wilayah dengan jumlah outlet mencapai lebih dari 1.600 dan 6 di antaranya sudah ada di Indonesia yang telah berada di Jakarta, Bekasi dan Medan.
Selain menyediakan produk-produk terbaik demi menciptakan gaya hidup yang berkualitas, Ximivogue juga mempunyai misi untuk memberikan kebahagiaan dan kejutan kepada setiap pelanggan dengan harga yang terjangkau dan berkomitmen untuk selalu berusaha melampaui ekspektasi pelanggan.
Andika Sutoro Putra, Founder dan Chief Executive Officer LandX mengatakan, “Kami sangat bersemangat dengan Ximivogue menjadi salah satu mitra kami dan memilih LandX sebagai layanan urun dana untuk ekspansi. Dengan core value dan target market yang luas, mulai dari muda hingga tua, dengan produk yang ditawarkan berbagai macam jenisnya. Kami tidak heran jika bisnis ini memiliki potensi yang cukup menjanjikan”.
Pada kesempatan yang sama Putra juga mengajak anak muda dari kalangan milenial untuk sadar memulai berinvestasi dan memiliki penghasilan pasif, karena menurutnya, “Di era pandemi ini saat waktu luang bertambah dan teknologi informasi sudah makin maju, kaum milenial dapat memanfaatkan waktunya untuk memulai sadar berinvestasi sejak dini dengan memiliki saham sebuah perusahaan dan mendapatkan keuntungan dari bisnis yang beresiko rendah. Saat ini LandX telah memiliki 42% dari total user (investor) dengan rata – rata usia 17 – 24 tahun dan kami yakin akan bertambah lagi. Saat ini, LandX menawarkan berinvestasi mulai Rp1 juta rupiah sudah memiliki saham sebuah perusahaan dengan dividen berkisar 10% – 15% per tahun.”
LandX sangat ketat dalam menyeleksi perusahaan/UKM yang akan dibiayai dari uang para investor. Perusahaan/UKM yang dibiayai tersebut harus sudah memiliki prospek, kinerja dan pertumbuhan yang positif serta aset dasar properti yang bernilai tinggi, dan risiko mitigasi yang matang.
Ximivogue sudah menerapkan standar operasional yang telah dijalankan di lebih dari 1.600 outlet di 90 negara. Setiap barang yang disuplai memiliki kualitas yang sesuai dengan standar. Selain itu, kebersihan dan kerapihan outlet juga menjadi hal yang diutamakan agar pengunjung dapat berbelanja dengan nyaman.
Berinvestasi di LandX sangat mudah. Calon investor cukup hanya dengan mengunduh aplikasi di Google Play dan App Store, mendaftar dan melakukan transaksi investasi. Di aplikasi dan website, semua informasi pendanaan yang tengah berlangsung serta jangka waktu pendanaan diberikan secara transparan. Sejak berizin OJK pada akhir Desember 2020, jumlah investor terdaftar di LandX telah mencapai lebih dari 65 ribu investor serta nilai dividen yang telah dibagikan sebesar 2,21 miliar.
“Salah satu keunggulan dari perusahaan yang melakukan listing di LandX antara lain adalah kualifikasi pengelola yang amanah dan perform, jadi kredibilitas pengelola menjadi taruhan mereka ketika mengajak masyarakat luas untuk membangun bisnis yang sedang ia bangun. Dan, terakhir pertumbuhan positif,” tutup Putra.