Laba sebelum pajak Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk “CIMB Niaga Syariah” meningkat 87 persen dari Rp26,05 miliar per September tahun lalu menjadi Rp48,74 miliar per September tahun ini.
Perolehan laba ini didorong peningkatan sejumlah kinerja bisnis syariah seperti peningkatan penyaluran pembiayaan sebesar 95 persen dari Rp1.45 trilun menjadi Rp2.82 triliun, dan peningkatan dana pihak ketiga (KDP) sebesar 95 persen dari Rp1.76 triliun menjadi Rp 3.44 triliun per September tahun ini. Peningkatan laba dan kinerja bisnis CIMB Niaga Syariah turut mendorong meningkatnya asset sebesar 71 persen dari Rp2,46 triliun menjadi Rp4.21 triliun.
“Kami bersyukur perolehan laba CIMB Niaga Syariah per September tahun ini meningkat 80 persen lebih dibandingkan per September tahun lalu,” kata Ferdy Sutrisna Direktur Retail Banking & Syariah CIMB Niaga dalam rilis.
Menurutnya, peningkatan kinerja pembiayaan syariah diikuti dengan membaiknya kualitas aktiva produktif. Rasio pembiayaan bermasalah bersih tahun ini turun 0,2 persen menjadi 0,5 persen per September tahun ini. Angka ini masih berada dibawah ketentuan Bank Indonesia yang sebesar 5 persen. Hal ini berarti pengkatan pembiayaan syariah juga diiringi praktik perbankan syariah yang prudent dan sesuai prinship syariah.
Sementara itu, Head of Syariah Banking CIMB Niaga secara terpisah menjelaskan, dari sisi efisiensi, rasio beban operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) bisnis syariah CIMB Niaga sebesar 72,35 persen. Angka ini lebih baik dibandingkan rasio serupa per September 2010 yakni 81,11 persen. Ini menunjukkan peningkatan efisiensi bisnis dari CIMB Niaga Syariah.
Dia menjelaskan, meningkatnya berbagai indikator kinerja bisnis syariah disebabkan semakin banyaknya masyarakat yang mengakses produk dan layanan perbankan CIMB Niaga Syariah. Selain itu, dukungan manajemen dan seluruh unit bisnis di CIMB Niaga terhadap pengembangan bisnis perbankan syariah juga cukup positif. (www.marketing.co.id/Cecep)
