Dengan menggabungkan akses perumahan untuk masyarakat rentan dan komitmen pada keberlanjutan lingkungan, KPR subsidi BTN menjadi solusi jangka panjang dalam membangun Indonesia yang lebih inklusif, hijau, dan adil.
Marketing.co.id – Berita Properti | KPR subsidi BTN kini bukan hanya solusi bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah, tetapi juga menjadi model pembangunan berkelanjutan yang menggabungkan inklusi sosial dan tanggung jawab lingkungan. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN memantapkan diri sebagai pionir dalam mendorong akses perumahan yang merata sekaligus ramah lingkungan.
Menurut Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo, sekitar 90% portofolio kredit konsumen BTN saat ini berasal dari KPR subsidi. Program ini dirancang untuk mendukung masyarakat yang sebelumnya sulit menjangkau kepemilikan rumah.
“Mayoritas debitur kami tinggal di wilayah pinggiran dan luar kota, dengan 68% di usia produktif. Sebanyak 31% dari mereka adalah perempuan, yang menunjukkan peran penting KPR subsidi dalam mendorong kesetaraan dan inklusi,” ujar Setiyo.
Dengan demikian, KPR subsidi BTN tidak hanya menyediakan rumah, tetapi juga membuka akses ke stabilitas ekonomi, peningkatan kualitas hidup, dan pemerataan sosial di seluruh Indonesia.
BTN mengambil langkah lebih jauh dengan mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam strategi bisnisnya. Mulai 2023, BTN menerapkan analisis risiko iklim seperti banjir dan kebakaran dalam penyaluran kredit. BTN juga menjadi BUMN pertama di Indonesia yang menandatangani Principles for Responsible Banking dari UNEP-FI.
Salah satu inisiatif unggulannya adalah program Rumah Rendah Emisi, yang bertujuan mengurangi jejak karbon dari sektor hunian. Program ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim dan menciptakan ekosistem perumahan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
KPR Subsidi BTN, Antara Misi Sosial dan Keuntungan Bisnis
Meski berakar pada misi sosial, KPR subsidi dijalankan BTN sebagai bagian dari strategi bisnis yang berkelanjutan dan tetap menguntungkan. Hal ini membuktikan bahwa program berbasis kepedulian sosial tetap bisa memberikan nilai tambah ekonomi bagi perbankan. “Ini bukan sekadar CSR, tapi bagian dari core business kami. Justru, di situlah letak kekuatannya—sustainable dan scalable,” tegas Setiyo.
Program BTN ini menjadi bukti bahwa inklusi keuangan, keberlanjutan lingkungan, dan profitabilitas bisa berjalan bersamaan. Dengan pendekatan inovatif dan berorientasi pada masa depan, BTN memainkan peran strategis dalam membangun Indonesia yang lebih setara dan hijau.
