Memiliki reputasi positif menjadikan Blue Bird begitu tersohor. Kunci keberhasilan terletak pada inovasi dan SDM yang berkualitas.
Citra baik bagi perusahaan sangat penting karena merupakan salah satu aset berharga. Oleh karena itu, tak sedikit perusahaan yang berupaya keras membentuk citranya di hadapan publik. Memiliki citra positif pun dapat memberikan kemampuan bagi perusahaan untuk mengubah harga, menikmati keuntungan lebih dibandingkan kompetitor, serta menumbuhkan kepercayaan konsumen kepada perusahaan maupun brand.
Salah satu brand yang berhasil membangun citra positif di benak konsumen adalah Blue Bird Group. Berkat nilai kejujuran dan integritas, perusahaan jasa ini menjadi begitu tersohor di masyarakat lokal maupun mancanegara. Salah satu contoh sederhana adalah perilaku dari para pengemudi yang terkenal ramah dan jujur. Ketika salah seorang penumpang tak sengaja meninggalkan barang di armada mereka, pihak Blue Bird akan menginformasikan hal tersebut melalui berbagai media yang dimiliki, seperti Twitter, Facebook, dan media internal yang tersebar di semua armada Blue Bird.
“Perusahaan melihat hal tersebut memang harus dipertahankan, sehingga Blue Bird pun mengutamakan pengemudi-pengemudi yang memiliki sikap dan perilaku sesuai dengan value di Blue Bird. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri dalam hal pemenuhan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dibanding memperbanyak armada. Oleh karena itu, kami sendiri begitu concern pada pengelolaan SDM dan melakukan penyeleksian yang cukup ketat,” kata Tony Andrianto, Senior Manager Corporate Image Blue Bird.
Blue Bird juga terbilang konsisten menjaga reputasi. Jadi, tak sekadar menanamkan value, tapi juga menjaga reputasi tersebut di semua lini—termasuk produk, proses, hingga pool. Blue Bird sendiri menyebut hal tersebut sebagai product excellence, process excellence, dan people excellence. Ya, memiliki citra baik di masyarakat menjadi keuntungan sendiri bagi Blue Bird karena dapat disejajarkan dengan brand besar terbaik lainnya di masing-masing kategori. Ini ibarat suatu investasi yang cukup lama, dan kini Blue Bird bisa menuai investasi tersebut.
Dia menambahkan, keuntungan yang didapat dari corporate image adalah kemudahan untuk berkolaborasi. Tak heran jika ada perusahaan internasional maupun multinasional begitu tertarik berkolaborasi dengan Blue Bird. Maklum saja, perusahaan yang didirikan oleh Mutiara Djokosoetono ini merupakan market leader di kategori jasa transportasi. Oleh karena itu, value yang dimiliki Blue Bird menjadi daya tarik bagi perusahaan lain untuk bekerja sama dengan menggabungkan value kedua belah pihak.
Sementara untuk meningkatkan corporate image, Blue Bird bersumber pada semua aspek kualitas, kinerja, tanggung jawab, dan daya tarik. Untuk itu, Tony mengungkapkan bahwa Blue Bird lebih banyak mengedepankan inovasi teknologi yang berkembang saat ini. Tujuannya adalah memberi benefit maupun kemudahan bagi pelanggan. Melalui slogan “Aman, Nyaman, Mudah, dan Personal” memudahkan pelanggan untuk aware dan mengenal Blue Bird lebih dekat lagi.
“Pada dimensi kualitas dan kinerja sudah mencakup ke dalam Blue Bird itu sendiri. Kami lebih memprioritaskan tanggung jawab dan atraktif dengan pelanggan. Untuk dimensi tanggung jawab, kami memiliki program Blue Bird Peduli. Ini merupakan program corporate social responsibility (CSR). Sementara dimensi atraktif, kami melakukan komunikasi kepada masyarakat terkait Blue Bird, baik dari sisi produk maupun layanan,” papar dia.
Fisamawati/Liputan: Dafit Zuhendra