Marketing.co.id – Berita Event | Industri kreatif nasional terus berkembang pesat, terutama di titik temu antara seni, teknologi, dan budaya. Dalam lanskap ini, visual tidak lagi sekadar pelengkap, melainkan bagian penting dari strategi bisnis dan komunikasi produk di pasar digital.
Pameran “Polapadu 2025” yang digelar mahasiswa program New Media BINUS University pada 3–10 Mei 2025 di Jakarta, menegaskan pentingnya integrasi desain dengan pendekatan interdisipliner.

Ajang ini menampilkan karya mahasiswa akhir berupa Brand & Packaging Design, Editorial & Illustration, dan Digital & Interaction Design seperti mobile apps, board game, hingga virtual reality.
“Visual bukan sekadar elemen pendukung. Ia mampu menyampaikan ide, membentuk persepsi, dan memberi nilai tambah pada produk atau jasa,” ujar Budi Sriherlambang, Kepala Program New Media BINUS University.
Menariknya, acara ini juga menyertakan kolaborasi mahasiswa lintas semester dan alumni, dengan konsep kurasi yang ketat. Patricia Regina selaku Ketua Panitia PolaPadu 2025 menyampaikan bahwa tema “Spektrum IDE” diangkat untuk mencerminkan keberagaman perspektif dalam menjawab tantangan industri kreatif. “Kami ingin mendorong sinergi antara generasi, antara ide, dan antara medium. Karena dari spektrum inilah lahir banyak potensi,” jelasnya.
“Ketika media digital terlalu dominan, kita perlu ruang kembali ke analog. Ini bukan hanya soal estetika, tapi juga keseimbangan,” lanjut Regi.
Pameran ini bukan hanya ajang apresiasi, melainkan ruang temu antara dunia pendidikan dan industri. Selain mahasiswa, acara ini menargetkan praktisi kreatif, akademisi, pelajar, hingga lembaga pemerintahan untuk membuka kolaborasi jangka panjang, baik dalam bentuk magang, penelitian, hingga rekrutmen.
“Harapannya, acara PolaPadu 2025 ini bisa menjadi pintu masuk mahasiswa untuk menjalin koneksi profesional, sekaligus menjadi refleksi atas peran desain dalam perekonomian kreatif Indonesia,” tutup Budi.