Kementan Imbau Petani Sukabumi Asuransikan Lahan

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Sejumlah lahan pertanian di di Kampung Tanjakanlengka, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terancam gagal panen. Pasalnya, tanaman milik petani itu diserang hama tikus.

Kementerian Pertanian mengajak para petani memanfaatkan asuransi. Sebab, dengan asuransi petani bisa terhindar dari kerugian. “Kita memiliki program asuransi pertanian. Program ini bisa membantu petani menjaga lahan. Jika pun terjadi gagal panen, petani akan dibantu klaim sebesar Rp 6 juta perhektare. Dengan klaim ini petani tidak akan rugi meski gagal panen,” katanya, Selasa (20/4/2021).

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana. “Asuransi akan meng-cover lahan pertanian dari perubahan iklim, cuaca ekstrim, bencana alam, juga serangan organisme pengganggu tanaman dan hama,” tuturnya.

Sarwo Edhy menambahkan, pemerintah sendiri sedang berusaha menggenjot pemanfaatan asuransi. “Dengan asuransi, produktivitas akan tetap terjaga. Oleh karena kita akan mengimbau petani untuk mengasuransikan lahan,” katanya.

Mengenai serangan hama tikus di Kampung Tanjakanlengka, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Ketua RT 04 di Kampung Tanjakanlengka Ginanjar mengatakan hama tikus paling parah menyerang di lahan pesawahan di blok Lebakjero, Kampung Tanjakanlengka.

“Keseluruhan lahan sawah warga seluas 13,5 hektare, sekitar 5 hektare-nya rusak akibat serangan hama tikus. Para petani sudah berupaya mengusir dan membasmi hama itu. Mulai dari memasang ranjau, menebar racun dan membakar semak-semak di sekitar sawah. Namun upaya itu sia-sia,” kata Ginanjar.

Meski berbagai upaya dilakukan, serangan hama tikus dikatakan Ginanjar semakin merajalela. Akibat serangan tikus itu, para petani setempat memprediksi bakalan terjadi gagal panen.

“Pada musim panen tahun ini, para petani diprediksi bakal merugi. Sebab, banyak tanaman padi milik petani di wilayah kampung tersebut, dipastikan gagal panen. Lantaran serangan hama tikus tersebut. Jadi, hama tikus itu menyerang pada bagian batang padi. Sehingga sebagian tanaman padi banyak yang mati,” ucap Ginanjar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here