Kejar Herd Immunity Penyintas Covid-19 Harus  Divaksinasi

[Reading Time Estimation: 2 minutes]
Foto: ilustrasi/Shutterstock.

Marketing.co.id – Berita Marketing | Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya hasil pemantauan, vaksinasi covid-19 tidak hanya dianjurkan bagi orang yang belum pernah terinfeksi covid-19, tapi juga diberikan kepada para penyintas.

Merujuk Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/II/368/2021 dan rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), penyintas covid-19 baru dapat divaksinasi tiga bulan setelah dinyatakan sembuh.

Wakil Dekan Bidang Kerjasama Alumni dan Pengabdian Masyarakat, FK-KMK Universitas Gadjah Mada dr. Mei Neni Sitaresmi, SpA(K)., Ph.D. mengatakan, vaksin dapat diberikan kepada penyitas lantaran masih ada kemungkinan mereka kembali terpapar.

Ia menjelaskan, seseorang yang terkena penyakit termasuk covid-19 memang akan terbentuk antibodi alami. Namun, berapa lama antibodi akan bertahan di dalam tubuh tidak ada patokannya. “Karena itu maka ada kemungkinan antibodi akan turun dan ini menjadi risiko dia terinfeksi lagi. Jadi mereka yang sembuh butuh vaksinasi,” kata dia dalam Katadata Forum Virtual Series “Sudah Terpapar Covid-19, Boleh Vaksin?”, Senin (5/7).

Namun demikian, Dokter Mei menjelaskan, para penyintas covid-19 harus dalam kondisi sehat sebelum melakukan vaksinasi. Menurutnya, penyintas yang memiliki riwayat gejala berat hingga membutuhkan plasma konvalesen, atau penyakit lain seperti kekentalan darah, harus terlebih dulu konsultasi dengan dokter terkait.

“Misal kelainan jantung, kalau dia stabil boleh, tapi kalau dia minum obat konsultasi dulu dengan dokter yang merawat. Penyitas macam-macam, ada ringan, sedang. Kalau enggak ada komplikasi insyallah enggak ada masalah,” tutur dia.

Ia pun menyarakan masyarakat agar tidak melakukan pengujian antibodi secara mandiri, baik sebelum atau sesudah divaksin covid-19. Hal itu dinilainya dapat menimbulkan kebingungan. Selain itu, pemeriksaan antibodi juga hanya bisa dilakukan dengan laboratorium dengan sekuritas tinggi. “Misalnya penyintas dan kadar antibodi masih tinggi, maka vaksin yang diberikan masih memberikan manfaat,” kata dia.

Dokter Mei Neni pun mengajak masyarakat, termasuk penyintas covid-19 agar ikut menyukseskan program vaksinasi. Hal tersebut untuk mengejar herd immunity atau kekebalan kelompok. Herd immunity memiliki tujuan menjadikan suatu populasi dapat terlindung dari virus tertentu.

Ia mengungkap, tidak semua kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) karena reaksi vaksin. Ia menyebut, sebagian besar KIPI justru sering muncul akibat kecemasan berlebih. “Kalaupun itu reaksi vaksin, biasanya dia ringan tanpa apapun dia membaik. Seperti pusing, engggam nyaman, itu satu dua hari membaik sendiri. Kayak kita makan pedas itu ada yang mulas, ada yang enggak,” ucapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here