Kata Para Juri Tentang Speaker Talent 2013

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Perlombaan Speaker Talent 2013 yang berlangsung dua hari lalu berjalan dengan sangat meriah. Para peserta datang dari sejumlah universitas di Indonesia, seperti Trisakti, IPB, UNJ, UGM, Untar dan ada juga Sekolah Tinggi Prasetiya Mulya dan Atma Jaya.

Penilaian di babak penyisihan Speaker Talent 2013 tidak akan berhasil tanpa kerja keras para juri. Mereka menilai dan menelaah potensi setiap peserta hingga akhirnya menghasilkan peserta yang berkualitas dan layak masuk final.

Para juri menuturkan bahwa penilaian berlangsung sulit. Hal ini dikarenakan mereka memiliki potensi yang sama bagusnya.

Ridho Irawan,  Chief Marketing eXo Digital Agency

“Semuanya relatif jago-jago dan berbakat. Mereka mempunya potensi yang besar untuk menjadi public speaker yang hebat. Acara ini juga memancing antusiasme mahasiswa, sehingga saya harap dapat dibuat dalam skala yang lebih besar, di mana dilakukan lebih banyak promo di sejumlah universitas di Indonesia,” ujar juri yang akrab disapa Ridho ini.

Ia mengatakan bahwa acara ini adalah ajang yang tepat untuk menemukan speaker-speaker hebat yang tak cuma asal berargumen tetapi juga memiliki dasar ilmu pengetahuan yang kuat. Ke depannya, ia berharap para peserta mampu mengembangkan kemampuannya dengan lebih baik lagi hingga mampu menjadi pebisnis dan para marketer handal.

Bambang Sukma Wijaya, M.Si, Dosen Universitas Bakrie Program Studi Ilmu Komunikasi

“Perkembangan zaman telah membuat luasnya penyebaran informasi, sehingga pengetahuan yang mampu diakses oleh mahasiswa menjadi lebih tidak terbatas. Saya menemukan banyak mahasiswa berpotensi di sini, yang menjadi masalah adalah kurangnya pengendalian diri. Hal tersebut menyebabkan penyampaikan informasi mereka menjadi tidak jelas bahkan out of topic,” begitu komentar

Sama halnya dengan Ridho Irawan, Bambang juga mengharapkan adanya penyelenggaraan kembali acara Speaker Talent dalam skala yang lebih besar. Ia menuturkan bahwa penyebarkan informasi acara sebaiknya ditambahkan dengan publikasi melalui stasiun tv dan roadshow kampus dalam skala nasional.

Dr. Harsini Soetomo, ME, Dosen Universitas Trisakti Jurusan Ekonomi/Manajemen

“Antusiasme mahasiswa sangat terlihat dari kemampuan peserta mempertahankan argumennya. Namun sangat disayangkan beberapa peserta tidak hadir saat perlombaan. Saya rasa pendaftaran yang gratis telah menurunkan komitmen mereka terhadap acara ini.,” begitu kata Harsini.

“Jadi saya harap kedepannya acara ini setidaknya akan memungut biaya pendaftaran. Mengenai perlombaan saya kira dengan dibuatnya lebih banyak variasi lomba akan membuat lebih meriah, misalnya dengan game marketing,” sarannya.

Sekilas Anda mungkin menganggap pertandingan debat adalah sesuatu yang membosankan. Namun, bagaimana jika permasalahan yang diangkat adalah realita yang terjadi di sekitar Anda?

Babak final yang akan dilangsungkan pada 28 Febuari mendatang tampaknya akan berlangsung dengan sangat seru. Permasalahan-permasalahan baru akan diangkat untuk menghasilkan perdebatan yang lebih argumentatif.

Hasil penjurian dari pertandingan-pertandingan sebelumnya juga telah menghasilkan peserta-peserta yang berpotensi. Jadi jelas bahwa persaingan final perlombaan debat pekan depan akan menjadi sesuatu yang spektakuler.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here