Jika Anda seorang perempuan, pernahkah Anda berpikir untuk memakan plasenta Anda sendiri? Mungkin perut Anda telah sedikit terguncang setelah membaca pertanyaan tersebut, namun ternyata sebagian orang justru menganggapnya sebagai hal yang biasa.
Placentophagy adalah tindakan memakan plasenta setelah proses melahirkan selesai. Plasenta memiliki tingkat Prostaglandin yang merangsang involusi (penyusutan ke ukuran semula) rahim. Selain itu, di dalamnya juga terkandung hormon oksitosin yang mengurangi tingkat stres saat proses melahirkan.
Sejak tahun 1500-an bangsa Cina telah biasa menggunakan plasenta sebagai obat-obatan tradisional mereka. Selain Cina ternyata Vietnam, Italia, dan Hungaria pun telah terbiasa menggunakannya untuk pengobatan. Plasenta dipercaya mengandung nilai gizi yang tinggi, sehingga penggunaan obat tersebut terus berlanjut dan dianggap mampu membantu pemulihan kesehatan para ibu yang baru saja melahirkan.
Pada tahun 1954, peneliti melakukan percobaan terhadap 210 ibu menyusui. Mereka memberikan plasenta yang dikeringkan, dan menemukan bahwa 86% dari mereka mengalami peningkatan produksi susu. Penelitian lainnya juga menemukan bahwa placentophagia juga mampu mengurangi rasa sakit, dimana akan membantu meningkatkan produksi zat opium.
“Saya mengalami trauma berat akibat kelahiran anak laki-laki saya, bahkan tetap mengalami gangguan stres pasca trauma itu. Saya tidak menyukai obat dari dokter karena itu lebih membuat saya mengantuk dan mempengaruhi suasana hati saya menjadi tidak menentu. Jadi, saya mencoba mencari cara alami. Pil plasenta ini sangat membantu. Ini menurunan depresi saya, meningkatkan produksi ASI saya dan membantu menghentikan darah pasca melahirkan,” tutur Kathyn, ibu tiga anak yang kemudian memutuskan untuk mengkapsulkan plasentanya.
Beberapa manfaat mengkonsumsi plasenta untuk wanita pasca hamil adalah:Konsep pengonsumian plasenta sebenarnya adalah untuk mengembalikan nutrisi yang hilang pasca melahirkan. Ketika seorang wanita melahirkan berarti ia telah kehilangan semua nutrisi pada plasentanya dan dengan memakannya berarti akan mengembalikan semua nutrisi yang hilang.
- Membantu mencegah depresi
- Meningkatkan pasokan ASI
- Meningkatkan energi
- Menyusutkan kembali bentuk rahim
- Mencegah pendarahaan
- Mencegah anemia
Para ahli memang belum begitu mendalami manfaat dari tindakan memakan plasenta ini, namun mengonsumsi plasenta sendiri adalah hal yang diizinkan. Yang akan menjadi masalah adalah ketika Anda mengonsumsi plasenta orang lain. Hal tersebut dapat menjadi sumber penularan sejumlah penyakit berbahaya yang ditularkan melalui darah, seperti Hepatitis, HIV dan AIDS. Jadi, apakah Anda tertarik untuk mencobanya?
Sumber: http://placentabenefits.info/medicinal.asp, http://www.justmommies.com/pregnancy, http://www.bellybelly.com.au