Marketing.co.id – Berita UMKM | Bagi sebagian mahasiswa, tugas business plan hanyalah formalitas. Tapi bagi Muhammad Reyhan, mahasiswa Business Creation BINUS Business School, tugas itu justru membuka jalan menuju dunia wirausaha sesungguhnya dengan Jerukria.
Baca juga: UMKM Sukabumi Go Global dengan Queenra
Dari ide sederhana membuat jus jeruk saat pandemi, Reyhan melahirkan Jerukria, brand minuman berbasis jeruk lokal dengan kualitas premium. “Kami ingin fokus di satu bahan baku dan buat produk yang bisa sustain. Menu unik seperti Jeruk Yakult dan Jeruk Kelapa Serut menjadikan kami beda dari es jeruk konvensional,” ujarnya.
Selama kuliah, Reyhan mendapat banyak bimbingan langsung dari dosen dan mentor BINUS, mulai dari strategi kepemimpinan hingga praktik pemasaran. “Bahkan ada dosen yang datang langsung ke outlet untuk memberi masukan,” katanya.
Pendekatan praktikal BINUS membuat mahasiswa seperti Reyhan belajar bukan hanya teori, tapi juga tantangan nyata di lapangan.
Baca juga: 5 Tips Raih Dana Hibah untuk Wirausaha Muda
Dari outlet kecil di Gading Serpong pada 2022, Jerukria berkembang ke BSD dan Pasar Modern Paramount. Tantangannya bukan hanya lokasi, tapi juga mempertahankan konsistensi rasa dan hubungan pelanggan. “Bisnis itu maraton, bukan sprint. Kuncinya evaluasi terus dan jangan cepat bosan,” ujar Reyhan.
Keberhasilan Jerukria menggambarkan potensi besar UMKM yang lahir dari kampus. Bukan hanya soal produk, tapi juga cara pandang baru terhadap bisnis lokal yang bisa bersaing di pasar modern. Bagi Reyhan, visi jangka panjangnya jelas: membuat Jerukria jadi nama utama ketika orang mencari minuman jeruk segar dan berkualitas.