Investasi Baru Ke-13 Startup, Accelerating Asia Perluas Pasar Internasional dan Jejak Industri

Co-Founders of Accelerating Asia, Craig Bristol Dixon (kiri) & Amra Naidoo (kanan)
Co-Founders of Accelerating Asia, Craig Bristol Dixon (kiri) & Amra Naidoo (kanan)

Accelerating Asia mengumumkan investasi Q1 ke 13 startup untuk memperluas pasar internasional dan jejak industrinya

Marketing.co.id – Berita Digital| Accelerating Asia, perusahaan modal ventura (VC) tahap awal internasional, baru saja mengumumkan putaran terbarunya termasuk Sembilan perusahaan baru yang bergabung dalam program unggulan  (flagship) Cohort 6 serta dana tambahan untuk empat perusahaan yang telah tergabung sebelumnya.

Investasi terbaru yang dilakukan ini menambah total perusahaan portofolio Accelerating Asia menjadi 52 perusahaan dengan total pendanaan lebih dari US$42 juta. Cohort 6 melanjutkan tren perusahaan portofolio dalam menarik minat investor awal, dengan soft commitments sebesar US$1,5 juta yang diperoleh selama bulan pertama program, ketika akses dicadangkan untuk jaringan Accelerating Asia, menambah $2,5 juta yang diperoleh sebelum bergabung dengan program. Investasi baru di Cohort 6  juga memiliki daya tarik pasar dan pendapatan yang terus meningkat dengan GMV rata-rata $100.000 per bulan dan pendapatan rutin bulanan rata-rata lebih dari $25.000.

Startup Cohort 6 hadir di lebih dari 10 negara di Asia Tenggara, Asia Selatan, Amerika Utara, dan Eropa serta mencakup 7 pasar vertikal termasuk proptech, marketplace, fintech, logistik, services, e-commerce, dan healthtech. Dari 9 startup baru yang terpilih, 40% di antaranya didirikan oleh founder perempuan, seperti Tokban, 60+, relay.club, dan Markopolo.ai, dengan posisi sebagai Chief Operating Officer atau Chief Executive Officer. Selain itu, 80% startup yang tergabung juga merupakan startup yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).

General Partner Accelerating Asia, Amra Naidoo mengungkapkan, dengan 9 portofolio startup baru yang dipilih dari 600 pelamar dan 4 investasi lanjutan, Accelerating Asia sangat antusias untuk terus berinvestasi di startup pra-seri A yang sangat skalabel yang juga memiliki dampak positif di pasar operasi masing-masing. “Sejak tahun 2019, kami telah membangun kumpulan aset investasi startup kami dengan investor yang mendatangi Accelerating Asia untuk mendapatkan akses awal ke jaringan startup yang menggabungkan keuntungan dengan tujuan,” ungkapnya.

Accelerating Asia memastikan pendiri startup potensial memiliki akses lebih besar ke pembiayaan modal yang dibutuhkan, pendampingan, dan keahlian untuk meningkatkan jalur pertumbuhan normal mereka dan dengan cepat menjadi pemimpin di pasar vertikal masing-masing sambil juga menurunkan risiko keseluruhan bagi investor kami pada tahap awal.

“Dengan kelompok baru, kami menambahkan investasi kedua ke Pakistan dan India, dengan Godaam dan 60+ bergabung dengan Deaftawk dan ProjectPro dalam kumpulan aset investasi Accelerating Asia. Kami juga memperluas jejak geografis kami dengan berinvestasi di relay.club dan Nu-Credits yang melayani pelanggan dari China dan terhubung ke pasar internasional,” tambah Amra.

Pada Q1 2022, Accelerating Asia juga melakukan investasi lanjutan ke Shuttle, Transtrack.ID, Numu dan Giftpack, menambah investasi tambahan ke ProjectPro dan iFarmer yang dibuat pada tahun 2021. Accelerating Asia pertama kali berinvestasi di enam perusahaan tersebut pada tahun 2020 dan 2021, dan sejak saat itu pendapatan bulanan rata-rata telah meningkat 332% dan diperkirakan akan meningkatkan pendapatan menjadi rata-rata lebih dari $16 juta di tahun pembukuan ini. Sejak bergabung dengan kumpulan aset investasi Accelerating Asia, para startup investasi juga telah meluncurkan penawaran produk baru, menandatangani klien baru, dan mengoptimalkan operasi untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan mengembangkan aliran pendapatan baru.

Selain investasi dari Accelerating Asia, startup-startup ini telah menggalang dana dari Cocoon Capital, Dana Pemberdayaan Wanita Indonesia (sebuah inisiatif dari Moonshot Global & YCab Ventures), Draper Startup House Ventures Fund, HH VC Investments, Startup Bangladesh, Impact Collective, dan angels investor di pendanaan  Accelerating Asia.

General Partner Accelerating Asia, Craig Bristol Dixon menambahkan, “Terdapat permintaan pasar dan investor yang signifikan untuk kumpulan aset investasi, terutama dalam digitalisasi jaringan transportasi dan logistik dengan industri pada titik belok di negara berkembang seperti Bangladesh dan Indonesia. Dengan solusi telematika armada mereka dan pengalaman industri yang luas dari tim pendiri, TransTRACK.ID berada di jalur yang tepat dengan berhasil meraup pangsa pasar kargo dan logistik yang diharapkan bernilai US$383 miliar pada tahun 2023.”

“Di Bangladesh, ekosistemnya berada pada titik yang sama dengan Indonesia saat 5-6 tahun yang lalu, dan pertumbuhan PDB-nya berada di jalur yang tepat untuk menjadi ~7% pada tahun 2022, menjadikannya salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat secara regional. Minat investor terhadap kumpulan aset investasi kami meningkat sejak kami pertama kali mulai berinvestasi di Bangladesh pada tahun 2019 sebagai salah satu perusahaan modal ventura bertaraf internasional pertama. Contohnya, Shuttle telah berhasil berkembang dari awalnya sebagai solusi transportasi yang aman bagi wanita hingga memperluas layanannya untuk memasukkan penawaran B2B untuk perusahaan dan jalan lainnya.” tambah Craig.

Accelerating Asia meluncurkan Fund II pada tahun 2021, Cohort 6 merupakan investasi gelombang kedua untuk Fund II yang akan menyebarkan modal ke startup pra-seri A di seluruh wilayah Asia Tenggara dan Selatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.