Ini Daftar Industri Dengan Gaji Tertinggi, Seberapa Besar Gaji Gen Z?

Ilustrasi: Istimewa
Ilustrasi: Istimewa

Karir.com merilis Buku Panduan HR (Human Resource) yang merupakan hasil survei kepada lebih dari 55.000 profesional di seluruh Indonesia. Survei secara online ini terdiri dari dua survei, yakni Salary Benchmark dan City Survey. Kedua survei ini melibatkan responden dari 84 industri berbeda dengan rentang usia yang beragam. Demikian siaran pers yang dikirim ke Redaksi Marketing.co.id

Dari survei tersebut terlihat mana saja industri yang menawarkan gaji tertinggi.  Minyak dan Gas Bumi memberikan gaji rata-rata tertinggi, Rp 12.099.508 per bulan, diikuti oleh Pertambangan dan Mineral (Rp 11.403.607), Kimia (Rp 9.175.496), Penerbangan (Rp 9.045.126), dan Hukum (Rp 8.551.094).

Lima industri berikutnya Properti (Rp 7.864.326), Produk Konsumen (Rp 7.689.833), Manufaktur (Rp 7.481.055), Telekomunikasi (Rp 6.871.706), dan Konsultan (Rp 6.748.205).

Ironisnya, industri Pendidikan memiliki gaji rata-rata terendah, yakni Rp 3.804.423 per bulan. Terendah berikutnya, Pemerintahan (Rp 4.183.167), Biro Perjalanan (Rp 4.312.803), Restoran (Rp 4.326.429), serta Percetakan dan Kemasan (Rp 4.601.167).

Lima industri berikutnya dengan gaji rata-rata terendah yakni Perawatan Kesehatan (Rp 4.782.601), Periklanan dan Penerbitan (Rp 5.306.440), Ritel (Rp 5.696.376), Media (Rp 5.741.007), dan Otomotif (Rp 6.016.799).

Temuan menarik lainnya, sepuluh industri yang menawarkan remunerasi tertinggi. Industri FMCG menempati posisi pertama dengan tawaran gaji sebesar Rp504 juta per bulan. Tertinggi kedua Minyak dan Gas Bumi yang menawarkan gaji sebesar Rp500 juta per bulan.

“Tentu saja angka-angka ini diemban oleh jajaran eksekutif. Bisa dibayangkan berapa pajak yang disumbangkan kepada negara, kan?,” ,” tutur CEO Karir.com Dino Martin.

Delapan industri lainnya dengan gaji tertinggi Komputer/IT (Rp 400 juta), Kimia (Rp 400 juta), Mesin dan Manufaktur (Rp 350 juta), Media (Rp 310 juta), Keuangan dan Perbankan (Rp 270 juta), Konsultan Manajemen Bisnis (Rp 250 juta), Tambang dan Energi (Rp 250 juta), dan Perdagangan Elektronik (Rp 210 juta).

Gen Z di mata HR

Data lainnya yang menarik untuk dicermati, mengenai Gen Y atau Milenial (lahir 1981-1994) dan Gen Z (lahir setelah 1994). Topik yang tengah hangat di kalangan praktisi dan rekrutmen ini tak hanya menjadi perhatian nasional namun juga dunia. Praktisi HR dan rekrutmen terus memelajari karakteristik kedua generasi ini dan mencari pendekatan terbaik dari hasil temuan-temuannya.

Menurut Dino, belum lama HR beradaptasi dengan generasi Milenial, namun sudah harus mengucapkan ‘selamat datang’ pada Gen Z. Ini tantangan yang harus dijawab HR.

Yang menarik dari temuan Karir.com terhadap Gen Z, sebesar 3,5% (atau 116 responden) dari jumlah total (3.330) responden Gen Z mengaku memiliki gaji lebih dari Rp11 juta rupiah per bulan, dan 1,4% (atau 362 responden) dari jumlah total (25.000) responden Milenial memiliki gaji lebih dari 20 juta rupiah per bulan. “Meski begitu, rata-rata gaji keseluruhan generasi adalah 2-5 juta rupiah per bulan,” jelas Dino.

Dino mengatakan, Gen Z yang memiliki kepedulian tinggi pada lingkungan dan sesama ini memang menginginkan karir yang berkontribusi pada masyarakat dan terinspirasi pada kisah-kisah sukses individu, seperti Mark Zuckerberg dengan Facebook-nya, atau Kevin Systrom dan Mike Krieger dengan Instagram.

“Di Indonesia, menurut data BPS, jumlah Gen Z yang siap kerja ada sekitar delapan juta orang, dan di database Karir.com terdata sekitar 10.000 pencari karir yang berada dalam kategori generasi ini,” tambah Dino.

Sementara itu, Strategic Sourcing Specialist Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI), Dixie Rinanti Nugita, mengatakan, CCAI selalu membuat generasi ini excited, misalnya dengan sharing program. “Employer branding menjadi mutlak bagi Gen Z, bahkan untuk perusahaan setenar CCAI,” tuturnya.

Lain lagi pengakuan HRBP Support Sun Life, Yedda Teruna. Untuk Gen Z, Sun Life harus berbagi cerita mengenai program-program sosial, seperti donasi buku atau mengajar. Semua media komunikasi juga harus dimanfaatkan, baik itu telepon, email maupun teks (WhatsApp dan SMS).

Khusus untuk email, Yedda bahkan memberikan link ke video Company Profile di Youtube. “Tujuannya sih supaya kandidat bisa lebih mengenal Sun Life, sekaligus bisa memberikan ekspektasi bagi mereka,” katanya.

Hal senada diungkapkan HRBP XL Axiata, Junior Diogones. Menurutnya Gen Z kurang tertarik bekerja di sebuah perusahaan, karena mereka inginnya punya perusahaan sendiri seperti usaha rintisan (startup),  “Kita harus menciptakan konten yang menarik saat perekrutan. Saya sampai bikin fun games selama proses sourcing supaya mereka mau mendaftar,” jelas Junior.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.