Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Sebuah momen bersejarah tercipta di jantung Kota London ketika Lord Mayor of London untuk pertama kalinya menggelar jamuan perayaan Idul Fitri di Guildhall yang megah. Acara yang diinisiasi oleh Lord Mayor Alderman Alastair King DL dan Lady Mayoress Florence King ini menjadi simbol kuatnya jalinan persahabatan antara Inggris dan komunitas Muslim global, dengan partisipasi aktif dari Indonesia.
Sekitar 300 tamu terhormat dari berbagai latar belakang menghadiri acara yang belum pernah terjadi sebelumnya ini. Di antara para hadirin tampak Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Irlandia, dan Organisasi Maritim Internasional (IMO), H.E. Desra Percaya. Lebih lanjut, Guildhall mencatatkan sejarah baru ketika salat Magrib berjamaah untuk pertama kalinya dilakukan secara publik di Old Library gedung tersebut.
Lord Mayor of London, Alderman Alastair King DL, menekankan pentingnya keberagaman bagi kemajuan kota. “Kekuatan London ada pada keberagamannya. Semakin besar kerja sama antar komunitas dan budaya, semakin besar pula potensi kita untuk memimpin di panggung global,” ujarnya.
Wali Kota London, Sadiq Khan, yang merupakan wali kota Muslim pertama di kota tersebut, turut menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi signifikan komunitas Muslim. “Pemilik usaha, profesional, dan seniman Muslim merupakan bagian penting dari kesuksesan kota ini. Komunitas ini memiliki akar sejarah yang panjang, lebih dari 500 tahun, dan terus membantu membentuk London sebagai kota global seperti sekarang,” kata Khan.
Data dari lembaga kajian Equi menunjukkan betapa besar dampak ekonomi komunitas Muslim, dengan perkiraan kontribusi Ramadan saja mencapai antara £800 juta hingga £1,3 miliar per tahun bagi perekonomian Inggris.
Indonesia mendapatkan sorotan khusus dalam acara tersebut.
Duta Besar Desra Percaya memukau para hadirin dengan alunan saksofonnya membawakan lagu “Imagine” karya John Lennon, menyampaikan pesan universal tentang perdamaian dan persatuan. Keindahan budaya Indonesia semakin terpancar melalui penampilan Tari Sunda “Hayu Batur” yang dibawakan dengan apik oleh kelompok tari Lila Bhawa.
“Jamuan ini adalah perayaan yang hangat. Ini mencerminkan keberagaman London dan semangat saling menghormati. Komunitas Muslim memainkan peran penting dalam kolaborasi ekonomi dan pembangunan Inggris,” ungkap H.E. Desra Percaya.
Partisipasi Indonesia dalam acara bersejarah ini turut didukung oleh Equatorise, sebuah firma konsultan internasional yang beroperasi di London dan Jakarta. Sebagai sponsor Indonesia, kehadiran Equatorise menunjukkan peran penting sektor swasta dalam mempererat hubungan bilateral antara kedua negara.
“Acara ini jadi momentum penting untuk memperkuat hubungan Inggris, Uni Eropa, dan ASEAN—termasuk Indonesia. Ini sejalan dengan komitmen kami dalam mendorong kolaborasi lintas sektor. Seiring perubahan dinamika representasi publik, kami percaya sektor swasta memiliki peran penting dalam menjaga keterhubungan Indonesia di kancah global,” kata Steven Marcelino, CEO dan Managing Partner Equatorise.
Selain pertunjukan budaya yang memukau, acara juga dimeriahkan dengan lelang seni oleh Sotheby’s, penampilan musik dari seniman asal Senegal Kadialy Kouyate, serta hidangan lezat khas Idul Fitri. Kehadiran pasukan kehormatan Pikemen and Musketeers, peniup terompet, dan pemain bagpipe menambah suasana khidmat dan megah pada acara tersebut.
Di akhir acara, para tamu undangan menikmati hidangan penutup sambil berpartisipasi dalam penggalangan dana yang diinisiasi oleh The Lord Mayor’s Appeal. Inisiatif sosial ini bertujuan untuk menciptakan kota yang lebih inklusif, sehat, terampil, dan adil, serta saat ini mendukung berbagai lembaga amal seperti Homewards dan MQ Mental Health Research yang fokus pada penanganan tunawisma dan penelitian kesehatan mental.
Jamuan Idul Fitri bersejarah ini tidak hanya menjadi perayaan kebersamaan lintas budaya dan agama, tetapi juga memperkuat hubungan yang erat antara Inggris dan Indonesia, melanjutkan kehangatan suasana pasca bulan suci Ramadan.