Marketing.co.id – Berita Marketing | Sampai hari ini, masyarakat Indonesia masih mengadaptasi ekonomi linier dengan siklus produk “beli, gunakan, buang”. Jika dibiarkan terus menerus, hal ini dapat menimbulkan masalah lingkungan yang serius, karena semua limbah produk tersebut berakhir di TPA yang lahannya terus menyusut.
Indonesia diperkirakan menghasilkan lebih dari 190.000 ton sampah setiap hari. Bantar Gebang menjadi salah satu TPA terbesar dengan lebih dari 1.200 muatan truk setiap harinya.
Dalam paradigma ekonomi linier kita diarahkan untuk mengekstraksi lebih banyak bahan mentah dan menggunakan lebih banyak sumber daya untuk membuat produk baru untuk dikonsumsi atau digunakan. Pola ini kemudian menciptakan kebiasaan konsumsi sekali pakai dan mengakhiri siklus hidup bahan-bahan tersebut.
Salah satu solusi yang bisa membantu masalah tersebut adalah pengadaptasian ekonomi sirkular dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ekonomi sirkular, sistem produksi dan konsumsi dilakukan secara berkelanjutan. Siklus hidup produk pun diperpanjang dengan menggunakan kembali atau mendaur ulang.
Baca juga: CCEP Indonesia & Dynapack Asia Resmikan Fasilitas Daur Ulang Botol Plastik PET
Didasari atas rasa kekawatiran akan dampak tersebut kepada lingkungan, HokBen dan Boolet menginisiasi program ekonomi sirkular. Sumpit bekas yang telah digunakan konsumen di gerai-gerai HokBen dikumpulkan oleh Boolet untuk selanjutnya dibuat produk lain setelah melalui proses pencucian dan sterilisasi.
HokBen dan Boolet bekerja sama dengan pengrajin lokal untuk membuat produk rumah tangga seperti tatakan gelas, gantungan kunci, mainan anak, dan dudukan hp yang berasal dari sumpit bekas. Untuk diketahui sumpit di Hokben terbuat dari bambu.
CEO Boolet Cindy Sutanto menjelaskan, sejak pertengahan Januari 2023 hingga saat ini pihaknya telah mendaur ulang sebanyak 250 kg sumpit bekas HokBen. “Dalam setahun kami menargetkan bisa mendaur ulang sekitar 30 ton sumpit bekas HokBen,” tutur Cindy, saat jumpa pers di gerai HokBen Slipi Jaya, Jakarta Barat, Rabu (29/03/23).
Selama Januari – Maret 2023, HokBen telah berhasil mengumpulkan lebih dari 2000 kg sumpit bekas sekali pakai dari gerai HokBen di area Jabodetabek. Sugiri Willim, Operational Director HokBen menyatakan senang dapat berkolaborasi dengan Boolet karena ekonomi sirkular mampu mengolah kembali sampah sumpit sekali pakai HokBen menjadi barang rumah tangga yang trendi serta ramah lingkungan.
“Hal ini sesuai dengan purpose perusahaan ‘bring goodness to nourish people’ HokBen selalu membawa kebaikan untuk kehidupan masyarakat. HokBen juga ‘Berupaya terus menerus dalam menciptakan nilai tambah bagi masyarakat melalui inovasi dan teknologi. Kolaborasi ini juga merupakan wujud kepedulian HokBen terhadap lingkungan,” tuturnya.
Menyinggung limbah makanan yang juga menjadi masalah di Indonesia, Sugiri menyebut jumlahnya sangat kecil di HokBen. “Semua sumber makanan di HokBen diolah dari pabrik jadi tidak menghasilkan limbah makanan, kalaupun ada sisanya sangat kecil dilakukan pemusnahan di masing-masing outlet,” tandasnya.
Baca juga: Kelola Surplus Makanan, McDonald’s Indonesia Gandeng FoodCycle
Bento Ramadan
Dalam kesempatan tersebut HokBen juga mengumumkan menu Bento Ramadan. Tahun ini, Bento Ramadan hadir dalam empat varian paket yakni Bento Ramadan 1 (Chicken Teriyaki, Ebi Furai, Shrimp Roll, Chicken Karaage, Nasi, Salad, The Botol Sosro Harga 58.000,- (sudah termasuk pajak).
Bento Ramadan 2 (Chicken Curry Yaki, Ebi Fried, Egg Chicken Roll, Fried Dumpling, Nasi, Salad, Teh Botol Sosro) Harga Rp. 58.000,- (sudah termasuk pajak). Bento Ramadan 3 (Beef Sukiyaki + Tofu, Tori No Teba, Chicken Korokke, Nasi, Salad, Teh Botol Sosro) Harga Rp 68.000,- (sudah termasuk pajak). Bento Ramadan 4 (Beef Teriyaki, Ekkado, Fried Chicken Tofu, Nasi, Salad, Teh Botol Sosro) Harga Rp. 68.000,- (sudah termasuk pajak).
Francisca Lucky, General Manager Marketing HokBen menuturkan, semua paket tersebut sudah termasuk takjil es merah delima yang menjadi menu legendaris. Menyambut Ramadan ini dan ulang tahun HokBen ke 38 juga menggelar program Share To Love, Love To Share atau Berbagi Keceriaan dengan 38 Panti.
“HokBen juga mengadakan kegiatan buka puasa bersama dengan lebih dari 1.900 anak-anak yatim dan kaum dhuafa,” tuturnya. Kegiatan berbuka puasa bersama ini melibatkan 38 Panti Asuhan yang tersebar di 35 kota di wilayah Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.