Marketing.co.id – Berita Harpelnas 2020 I Sejak pandemi virus Corona merebak di Indonesia, kesadaran masyarakat untuk menjaga imunitas serta kebersihan menjadi salah satu kunci penting dalam pengendalian COVID-19. Sebagai klinik layanan kesehatan yang tersebar diseluruh Indonesia, keamanan, kesehatan dan kenyamanan pelanggan termasuk seluruh karyawannya, sangat diprioritaskan oleh Prodia.
Indriyanti Rafi Sukmawati, Business Marketing Director PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) menjelaskan, Prodia berupaya untuk beradaptasi dan dilakukan dengan sangat cepat. Misal, sejak dinyatakan virus Covid-19 masuk ke Indonesia, Prodia langsung menerapkan patient dan juga termasuk employee safety. Faktor Safety first dilakukan semaksimal mungkin untuk menjaga keselamatan, keamanan, kesehatan dan kenyamanan pelanggan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
“Bagi keamanan dan kenyamanan pelanggan, kami menyiapkan serangkaian layanan yang dapat digunakan pelanggan dengan memanfaatkan teknologi dan digital, salah satunya adalah Prodia Telekonsultasi sehingga dapat berkonsultasi dengan dokter melalui video call. Layanan telekonsultasi yang dimiliki Prodia ini sejalan dengan kebutuhan pelayanan kesehatan pada kondisi pandemi COVID-19 saat ini, dengan memanfaatkan teknologi medis secara online atau telemedicine,” kata Indriyanti dalam acara Zoominar Hari Pelanggan Nasional 2020 bertajuk ““Digital Customer Experience in The New Normal”.
Baca juga: DANA Hadirkan Layanan Kesehatan untuk 40 Juta Penggunanya
Layanan Telekonsultasi sendiri bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam melakukan konsultasi mengenai kondisi kesehatan tanpa harus datang ke Prodia. Apabila diperlukan tindakan lanjutan maka dokter akan memberikan rujukan sesuai dengan kondisi pelanggan, seperti memberikan pengantar untuk pemeriksaan di Prodia, vaksinasi di Prodia, dan pemberian resep. Namun, layanan telekonsultasi ini berlaku di cabang Prodia yang berizin klinik.
“Kami juga menghadirkan layanan Prodia In Your Car yang memungkinkan pengambilan sampel darah dilakukan tanpa pelanggan harus turun dari mobilnya. Selain itu tersedia juga layanan Home Service untuk pengambilan sampel di rumah pelanggan, hingga layanan e-Prodia untuk melakukan pemesanan, pembayaran dan melihat hasil pemeriksaan secara online,” papar Indriyanti.
Sedangkan dalam upaya untuk terus berkontribusi mendukung pemerintah dalam menangani COVID-19 di Indonesia, Prodia menyediakan pemeriksaan PCR COVID-19 yang sesuai dengan protokol WHO. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang langsung mendeteksi keberadaan virus melalui materi genetiknya sehingga hasilnya lebih akurat. Dengan adanya pemeriksaan PCR COVID-19 dari Prodia, diharapkan dapat membantu rumah sakit, klinik dan fasilitas layanan kesehatan lainnya dalam menangani pasien COVID-19.
“Prodia menyediakan dua jenis pemeriksaan terkait COVID-19 yakni pemeriksaan serologi cepat (rapid test antibodi) anti SARS-CoV-2 IgM/IgG, dan pemeriksaan SARS-CoV-2 real-time RT-PCR. Untuk pemeriksaan PCR COVID-19, Prodia tidak melakukan pengambilan sampel swab di klinik Prodia, namun menerima sampel swab rujukan dari rumah sakit, klinik atau fasilitas layanan kesehatan lainnya yang kemudian dilakukan pemeriksaannya di Laboratorium Pusat Rujukan Nasional Prodia,” terang dia.
Ditengah situasi saat ini, dia menegaskan, bahwa Prodia berusaha untuk memberikan layanan optimal kepada pelanggan. Untuk itu, Prodia sebagai korporasi terus menciptakan inovasi-inovasi yang dapat memudahkan serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan – baik di masa pandemi ini hingga kondisi new normal. Meski demikian, sama halnya dengan bisnis lainnya yang terdampak COVID-19, Prodia juga turut mengalami dampak pandemi ini terhadap kinerja keuangan Semester I 2020.
Berdasarkan data yang dirilis pada Juli 2020, PT Prodia Widyahusada Tbk (Kode saham: PRDA) mencetak pendapatan bersih sebesar Rp 657,29 miliar pada semester I 2020. Dari segi segmen pelanggan, segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sekitar 65,7% kepada pendapatan Perseroan. Sedangkan, segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi menopang sekitar 34,3% terhadap pendapatan Perseroan.
Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis