Hadir Menjadi Agregator, Asosiasi Genomik Indonesia Diresmikan

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Genomik merupakan studi tentang seluruh genome dari suatu organisme. Ilmu genomik memiliki fokus terhadap gen-gen yang dimiliki oleh mahluk hidup, baik itu tumbuhan, hewan ataupun manusia juga epigenetic.

Dengan menggunakan ilmu ini dengan metode pengurutan pada manusia, maka ‘pengobatan dapat dipersonalisasi’ secara individu karena tiap genom manusia tidak sama. Ilmu genomic telah menunjukkan kelebihannya pada saat pandemi Covid-19 dimana menjadi alat diagnos yang cepat dan akurat, pengobatan yang tepat dan efektif hingga pengembangan vaksin berbasis mRNA.

DR. dr Ivan R. Sini, GDRM MMIS FRANCOG SPOG (keempat dari kiri) Ketua Umum AGI didampingi oleh para penguruh tengah memaparkan hal-hal yang ingin dicapai oleh Asosiasi Genomik Indonesia (AGI). Asosiasi Genomik Indonesia diresmikan di Jakarta pada Jumat (16/12/22). Foto: marketing.co.id/lialily.

Di Indonesia, Genomik mulai berkembang sejak tahun 2005 dan hingga saat ini sudah ada 6 tempat yang memiliki tempat studi genomik dibawah Kementerian Kesehatan.

Diinisiasi oleh DR. dr. Ivan R. Sini, SpOG, Adrian Lembong, drg. Adittya, MARS, Levana Sari, Prof. Hera Sundoyo dan dr. Ariel Pradipta Ph.D, Asosiasi Genomik Indonesia (AGI) resmi didirikan pada tanggal 11 Agustus 2022, dan mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM tanggl 8 September 2022.

Pada hari ini dilakukan Munas Pertama yang dihadiri oleh anggota dari berbagai studi dan industri swasta yang melakukan tes genomik kepada masyarakat.

DR. dr. Ivan R. Sini, selaku Ketua Umum Asosiasi Genomik Indonesia (AGI) yang akan menjabat dari tahun 2022-2025 menjelaskan, “Perkumpulan ini akan menjadi sebuah agregator bagi masyarakat Indonesia. Kolaborasi menjadi kunci dalam peningkatan kapasitas genomik karena adanya berbagi pengetahuan antara anggota. Dalam kolaborasi ini tidak hanya pemerintah saja yang berperan namun juga melibatkan sektor swasta dan para peneliti di universitas maupun institusi penelitian.

“Dengan mengetahui pola genomik pada pasien, proses pemeriksaan, perawatan dan pengobatan dapat dilakukan dengan spesifik, sehingga lebih efisien dan efektif dan biayanya juga lebih murah. Deteksi penyakit sejak dini untuk penyakit mematikan seperti kanker, stroke, jantung dan ginjal dapat dilakukan lebih baik lagi.” tambah Ivan.

Asosiasi Genomik Indonesia ingin menjadi edukator dan fasilitator juga mitra utama dari Kementerian Kesehatan, utamanya dalam bidang genomik. Hingga saat ini sudah ada 11 institusi swasta yang mendaftar di bawah Asosiasi Genomik Indonesia.

Nantinya AGI akan mendorong pengembangan dan penerapan ilmu genomik melalui kolaborasi dan komunikasi dengan berbagai institusi sehingga dapat membagikan dasar ilmu praktik terbaik mengenai apa itu genomik di bidang hayati secara luas.

Marketing.co.id: portal berita marketing dan bisnis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here