Hadapi Perkembangan Teknologi, Industri Mobil Akan Jualan Online

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

url

Kini tidak hanya produk fashion dan gadget saja yang akan dijual secara online. Mobil juga tampaknya tak lama lagi akan dijual secara online. Paling tidak di Inggris hal tersebut sudah mulai terjadi.

Menurut riset GfK yang melibatkan 1.000 warga Inggris, saat ini orang-orang muda semakin sedikit membeli mobil. Ini menunjukkan bahwa pembelian mobil baru sekarang mulai kurang diminati, jadi trik penjualan pun akan sedikit berubah.Perusahaan otomotif pun mulai melakukan inovasi.

Caranya dengan memberikan kesempatan kepada calon konsumen untuk merasakan sensasi mengendarai mobil mereka ketimbang menjual dengan teknik hard selling seperti yang selama ini sering dilakukan di showroom.

“Pada dasarnya pemilikan mobil masih dianggap penting oleh masyarakat. Hanya saja, strategi merek perlu berubah. Membangun hubungan dengan calon konsumen menjadi kunci dalam proses penjualan. Semakin sedikit keterlibatan konsumen dengan mobil yang ditawarkan, semakin mereka menganggap hal tersebut tidaklah penting,” jelas Damian Long, Divisional Director GfK.

Bukan hanya menawarkan pengalaman berkendara saja, perusahaan otomotif juga mulai melirik metode penjualan online. Apalagi metode ini juga telah menjadi realitas. Sebanyak 31% dari orang-orang berusia di bawah 35 tahun atau yang sering disebut generasi milenium menyatakan siap membeli mobil secara online.

Vauxhall Motors adalah salah satu perusahaan otomotif yang dengan segera merangkul metode penjualan online ini. “Kami telah menjadi pionir penjualan mobil secara online. Kami menjual beberapa mobil langsung secara online. Namun, karena orang masih perlu menyentuh, merasakan, dan mengendarainya,jadi kita juga tidak akan pernah mengubah cara dealer. Itu masih penting,” jelas Martin Lay, Kepala Merek Vauxhall di Vauxhall Motors.

Namun, perilaku pelanggan saat datang mengunjungi dealer mobil pun kini telah mengalami perubahan. Sebanyak 80% responden menyatakan bahwa mereka telah mengumpulkan informasi tentang mobil yang mereka inginkan sebelum datang ke dealer.

Di masa lalu, orang-orang datang ke dealer karena ingin mendapatkan informasi tentang mobil. Sekarang mereka datang untuk melihat mobil yang diinginkan dan melakukan test-drive.

Dari hasil penelitian ini juga terlihat bahwa orang-orang tidak ingin disodor-sodori mobil ketika datang ke dealer. Hampir 80% responden menyatakan bahwa mereka tidak ingin ditawari mobil ketika datang ke dealer. Di sana mereka hanya ingin melihat-lihat dan akan mendatangi tenaga penjual bila sudah siap melakukan pembelian.

Namun, perilaku pelanggan saat datang mengunjungi dealer mobil pun kini telah mengalami perubahan. Sebanyak 80% responden menyatakan bahwa mereka telah mengumpulkan informasi tentang mobil yang mereka inginkan sebelum datang ke dealer.

Di masa lalu, orang-orang datang ke dealer karena ingin mendapatkan informasi tentang mobil. Sekarang mereka datang untuk melihat mobil yang diinginkan dan melakukan test-drive.

Dari hasil penelitian ini juga terlihat bahwa orang-orang tidak ingin disodor-sodori mobil ketika datang ke dealer. Hampir 80% responden menyatakan bahwa mereka tidak ingin ditawari mobil ketika datang ke dealer. Di sana mereka hanya ingin melihat-lihat dan akan mendatangi tenaga penjual bila sudah siap melakukan pembelian.

Seandainya hal ini akan benar terjadi, Anda jadi tidak perlu repot pergi ke dealeruntuk membeli mobil, tinggal klik dari rumah. Kecuali jika ingin sedikit melihat-lihat mobil tersebut. Tapi dampak buruknya, sales mungkin akan kehilangan pekerjaannya.

Sumber: MarketingWeek.co.uk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here