Marketing.co.id – Berita Financial Services | PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (“Generali Indonesia”), hari ini, Senin (9/9) memenuhi janjinya yang paling krusial sebagai perusahaan asuransi, yakni pembayaran klaim. Generali dilaporkan telah membayar klaim bagi salah satu nasabah di Semarang, Ibu Dian, yang terdiagnosa sakit kanker paru dan harus menjalani serangkaian pengobatan.
“Seluruh biaya pengobatan yang hingga saat ini mencapai nilai lebih dari Rp4,5 Miliar sepenuhnya ditanggung oleh Generali Indonesia. Agen kami pun dengan sigap mendampingi melewati setiap masa-masa tersebut. Terima kasih Generali telah membuktikan janjinya pada saya,” tutur Dian.
Windra Krismansyah, Head of Corporate Communications Generali menegaskan, nasabah selalu menjadi prioritas dan seluruh aspek yang terkait dengan nasabah selalu menjadi perhatian , termasuk pembayaran klaim.
Baca juga: Allianz Syariah Bayarkan Klaim Nasabah AlliSya HANDAL
“Kami berharap dengan pengalaman dari nasabah ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memiliki proteksi, khususnya di tengah risiko kesehatan dan inflasi medis yang tinggi. Dengan adanya proteksi asuransi, nasabah akan terlindungi secara finansial jika terjadi risiko sakit dan bisa tetap fokus menjalani pengobatan dan proses penyembuhan,” kata Windra.
Terkait dengan pembayaran klaim, sepanjang Januari – Agustus 2024, Generali Indonesia telah membayarkan klaim senilai Rp866,5 Miliar untuk lebih dari 189.000 kasus klaim yang terdiri dari klaim meninggal dunia, klaim kesehatan dan klaim penyakit kritis. Secara total klaim, terjadi peningkatan sebesar 13,8% (year on year) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, dan dari total klaim ini 79%-nya merupakan klaim kesehatan.
Baca juga: Pelajari Penyebab Klaim Asuransi Bisa Ditolak dan Bagaimana Langkah Jitu Mengatasinya
Terus meningkatnya pembayaran klaim, khususnya pada klaim kesehatan, ini membuktikan masih tingginya risiko kesehatan yang juga dibarengi dengan tingginya inflasi medis yang memicu kenaikan harga obat-obatan maupun layanan medis. Hal ini terbukti dari hasil survei Willis Towers Watson, dalam 2024 Global Medical Trends yang mengungkapkan bahwa inflasi medis Indonesia diprediksi terjadi hingga 13%, lebih besar 4x lipat dari prediksi inflasi ekonomi Indonesia.