Gaya Line Indonesia Memilih Endorser

Teddy Arifianto, Team Leader PR LINE Indonesia
Teddy Arifianto, Team Leader PR LINE Indonesia

Persaingan bisnis yang semakin kompetitif membuat tiap perusahaan berusaha keras untuk menarik pelanggan. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh LINE Indonesia. Merangkul selebriti lokal, LINE berencana menguatkan pasar di tanah air.

Tapi apakah strategi ini mampu membawa pengunjung untuk menggunakan sebuah produk?

Secara psikologis, iya. Pasalnya selebriti mampu maningkatkan awareness merek, terutama untuk para fans-nya. Apalagi bagi masyarakat yang tergolong addicted fans, maka akan timbul pernyataan, “Wah dia (endorsernya) aja pakai ini (produknya), gua (konsumen) juga ah.”

Namun ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan jika ingin memilih endorser. “Tokoh yang terasosiasi dengan brand LINE haruslah memiliki kriteria yang sesuai dari segi target market, dan kesesuaian personality si endorser dengan roh dari brand LINE,” kata Teddy Arifianto, Team Leader PR LINE Indonesia.

Lantas, apa yang perlu diperhatikan agar mendapatkan endorser yang sesuai dengan merek?

  1. Sesuaikan pribadi endorser dengan merek

Seperti perkataan Teddy sebelumnya, sangat penting untuk melihat personality calon endorser, kemudian kaitkan dengan brand image. Mulai dari kesesuaian market, sikap, hingga kesan calon endorser di mata publik. Jadi endorser bisa membawa image merek pada personality-nya tanpa dibuat-buat.

Seperti halnya LINE, dengan target usia muda (15-35 tahun), LINE tentu memilih endorser yang berkarakter fun, inovatif, serta kreatif.

  1. Dikenal luas

Bagaimana merek Anda bisa diperkenalkan dengan luas bila endorser-nya saja tidak terkenal. Maka penting untuk mencari endorser yang juga dikenal luas oleh publik, terutama oleh mereka yang menjadi target market Anda.

Untuk kasus LINE, mereka merekrut Andien, Afgan Syahreza, dan Nidji. Tak dapat dipungkiri bahwa ketiganya merupakan idola di kalangan para pemuda Indonesia. Selain itu, banyaknya penghargaan yang mereka dapatkan juga dinilai mampu memberikan dampak positif terhadap merek.

“Andien pernah menjadi Best Youth Singer di Asian Song Festival pada awal 2000. Afgan pernah masuk dalam nominasi penyanyi pria terbaik tahun 2012 di World Music Awards. Nidji, karya-karyanya diakui dunia, dan single Shadow-nya pernah menjadi soundtrack serial televisi populer Heroes pada awal tahun 2009. Untuk di tanah air, sudah tidak diragukan lagi prestasi ketiganya,” papar Teddy.

Tidak dapat dipungkiri bahwa merekrut selebriti untuk menjadi endorser itu membutuhkan dana lebih, tapi bukan berarti tidak mungkin, bahkan tidak sedikit pelaku bisnis online yang sudah menjajal strategi ini (bisa dilihat di akun Twitter @EndorseArtis).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.