Garansi Rp 50.000 untuk Setiap Keterlambatan

www.marketing.co.id Pizza Hut tidak main-main dalam mengembangkan bisnis deliverynya. Ini dibuktikan dengan peluncuran layanan PHD dengan jaminan 30 menit pesanan pasti tiba. Seperti apa keseriusan komitmennya?

Siapa yang tak kenal Pizza Hut? Restoran waralaba dari perusahaan Yum!Brands, Inc. yang menyuguhkan makanan khas Italia ini terbilang cukup familiar bagi masyarakat Indonesia. Bukan rahasia memang, Pizza Hut tercatat hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1984 dan merupakan restoran pizza pertama di Indonesia.

Tidak heran, awareness dan keberadaannya juga sangat diakui di Tanah Air. Kali ini, Pizza Hut tengah fokus mengembangkan bisnis delivery, yakni “Pizza Hut Delivery” (PHD). Di bawah naungan PT Sarimelati Kencana, PHD hadir dengan menekankan pentingnya upaya dalam memastikan kualitas makanan yang tersaji berada dalam kondisi terbaik dan terjangkau oleh konsumen Indonesia.

Riri F. Hasan selaku Marketing Manager PHD memaparkan, bentuk komitmen PHD dalam menjaga kualitas tersebut dilakukan dengan jaminan 30 menit pesanan tiba di tempat konsumen.

“Tiga puluh menit adalah waktu yang tepat untuk mengantarkan pesanan dari menu PHD melalui call center 500600. Lima belas menit untuk waktu pembuatan, dan 15 menit untuk waktu pengantaran. Pesanan akan tiba dalam waktu 30 menit di tempat Anda dalam suhu terjaga, makanan tetap fresh dan hangat, minuman pun tetap dingin karena dikemas dengan hot pouch dan cold pouch,” ujar Riri.

Komitmen itu bukan omong kosong belaka. Pasalnya, PHD yang mengusung tagline “Ahlinya Delivery” ini beranggapan bahwa tidak ada halangan untuk mengantarkan pesanan tepat waktu. Kalaupun terjadi keterlambatan, sebagai reward kepada konsumen, PHD akan memberikan voucher gratis.

“Kami menggaransi, kalau pesanan tiba lebih dari 30 menit, kami akan memberikan voucher setara satu loyang pizza (Rp 50.000) berapa pun nominal pesanan konsumen,” jelas Riri.

Untuk biaya delivery per pesanan, konsumen dibebankan Rp 6.000. Strategi ini memang terbilang berani. Namun, untuk menunjang tercapainya komitmen tersebut, Riri memaparkan, PHD telah dilengkapi dengan batas delivery area, kru pengantar pizza yang biasa disebut delivery man (delman) terlatih, fasilitas hot pouch dan cold pouch yang menjaga suhu makanan tetap terjaga, serta sistem terkomputerisasi yang langsung terhubung dengan pusat.

Apabila ingin memesan pizza, konsumen dapat dengan mudahnya menelepon call center 500600, atau mengorder melalui website di www.phd.co.id Pesanan tersebut nantinya akan diterima oleh PHD pusat dan dikoordinasikan kepada outlet PHD yang terdekat dengan wilayah konsumen.

“Kami mensyaratkan radius atau area pemesanan harus berada di sekitar outlet PHD terdekat dengan jarak tempuh 10–15 menit, disesuaikan dengan kondisi arus lalu-lintas,” ungkap Riri.

Lebih lanjut lagi, perempuan penggemar beef fettucini ini menjelaskan, alasan Pizza Hut mengambil porsi besar pada layanan delivery adalah karena besarnya permintaan konsumen akan layanan antar untuk produk Pizza Hut, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.

“Pada saat lapar datang, terkadang orang merasa rewel, jengkel, dan tidak dapat berpikir dengan jernih, sehingga yang dibutuhkan adalah makanan yang tersaji cepat namun tetap hangat dan fresh. Ditambah lagi, lifestyle masyarakat Jakarta yang sibuk, tidak sempat masak, dan malas dengan kemacetan sudah membentuk habit yang terbiasa memesan makanan,” ujar Riri.

Sejak ekspansi PHD pertama yang dilakukan pada tahun 2007, melalui outlet di Jakarta—Tebet, Green Garden, Kelapa Gading, dan Wolter Monginsidi—jumlahnya telah meningkat pesat . Sampai akhir tercatat 45 outlet telah dibuka untuk wilayah Jakarta dan Bandung.

President Director PT Sarimelati Kencana Stephen J. McCarthy, meyakini ke depannya layanan PHD ini akan terus berkembang seiring pesatnya kebutuhan masyarakat akan layanan delivery pizza.

“Pada tahun 2011, PHD sudah membuka 21 outlet baru. Angka ini hampir dua kali lipat dari jumlah outlet PHD yang ada dari tahun 2007–2010. Ini adalah bentuk keseriusan kami dalam mengembangkan PHD untuk bisa menjangkau konsumen kami. Cakupan area PHD saat ini, sebanyak 44 outlet meng-cover Jabodetabek. Bulan lalu, kami membuka outlet pertama PHD di Kota Bandung, dan dalam waktu dekat kami akan membuka outlet pertama di Kota Surabaya,”
tutur Stephen.

Adapun produk yang disuguhkan dalam layanan ini memang sedikit berbeda dengan restoran Pizza Hut pada umumnya, yakni dalam hal ketebalan roti. Menurut Riri, untuk memberi ketepatan waktu 30 menit, formula pizza harus sedikit diubah. Namun, ia menjamin rasa dan kualitas pizza serta makanan lain tetap nikmat dan segar.

“Untuk proses pemanggangan pizza sendiri, di Pizza Hut memakan waktu 9 menit , sedangkan di PHD kami hanya memanggang selama 2,5 menit . Maka adonan dough-nya pun disesuaikan dengan roti yang lebih tipis, tapi tetap enak,” terangnya.

Sementara, menu yang bisa dipesan-antar ada sebanyak 40 macam, meliputi berbagai jenis pizza, aneka pasta, potato poms, chicken wings, salad, jenis pizza manis terbaru dari PHD, yaitu choco blizza—merupakan paduan pizza dengan topping choco brownies. Beraneka minuman seperti cappucino jelly atau pink flirt juga tersedia untuk dinikmati. (Angelina Merlyana Ladjar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.