Industri digital yang berkembang pesat saat ini berimbas ke semua sektor termasuk keuangan. Di sektor keuangan saat ini yang sedang booming adalah fintech atau Financial Technology. berbagai macam Fintech start-ups bertumbuh, mulai dari start-up untuk kemudahan pembayaran di bank, pembayaran jalan tol, pendanaan dan sebagainya. Diketahui bahwa transaksi fintech Indonesia pada 2017 yang mencapai US$ 18,65 miliar, diperkirakan akan melonjak menjadi US$ 37,15 miliar pada 2022. Untuk lebih menggenjot pemasukan, pendanaan saat ini secara konvensional pelan-pelan dieliminasi oleh langkah praktis dari fintech. Fenomena ini merupakan progresi alami menuju efisiensi pasar, sehingga menjadi kekuatan yang harus diakui. Tunaiku, adalah salah satu yang mencoba peruntungan di “pasar” fintech start-up Indonesia yang semakin ramai.
Sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa kredit keuangan tanpa agunan berbasis digital, Tunaiku mengutamakan kecepatan dan kemudahan. Menurut data, sampai dengan tahun 2017 ini nasabah Tunaiku telah bertambah sebanyak 43.000 peminjam. Dengan skema pinjaman mulai dari Rp 2 – 15 juta dengan tenor durasi peminjaman mulai 6-12 bulan, Tunaiku melakukan proses peminjaman dengan cepat mulai dari pengumpulan, analisa sampai proses transfer dana kepada peminjam sekitar 3 (tiga) hari.
Vishal Tulsian, CEO Tunaiku mengatakan dengan cara baru ini masyarakat akan terbantu dengan efisien dengan memanfaatkan teknologi yang belum pernah ada sebelumnya. Disisi lain menekan biaya administrasi, pengurusan dan lain-lain. Peminjam “dimanjakan” dengan semua kemudahan yang diberikan mulai dari proses mendaftar sampai akhirnya dana ditransfer.
Gaya hidup konsumtif saat ini perlahan mulai diganti dengan memikirkan kebutuhan investasi. Sampai kuartal ketiga 2017, tercatat 70% alasan peminjaman di Tunaiku adalah untuk merenovasi rumah dan melanjutkan pendidikan. Sisanya lebih banyak untuk pemenuhan biaya kesehatan, rekreasi, pembelian barang elektronik, dan lain-lain. Dengan tingginya angka peminjaman untuk properti dan pendidikan menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sudah makin melek akan investasi dengan bantuan fintech. Namun demikian masih banyak juga penduduk Indonesia yang belum tersentuh lembaga keuangan merupakan tantangan bagi startup fintech di Indonesia termasuk Tunaiku.