Marketing.co.id – Berita UMKM | Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sejumlah perusahaan teknologi finansial (fintech) telah berhasil menyelesaikan acara Fintech Lending Days di Kota Medan, Sumatra Utara. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang sebelumnya telah sukses diadakan di beberapa kota di Indonesia, seperti Bali, Malang, Makassar, dan Yogyakarta sejak tahun 2021.
AFPI menegaskan komitmennya untuk menyelenggarakan acara Fintech Lending Days secara berkala dengan fokus pada layanan pendanaan untuk perusahaan Fintech Peer-to-Peer Lending, khususnya yang terkait dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menurut data dari OJK yang tercatat pada Februari 2024, lanskap fintech di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Terdapat sekitar ± 1,4 juta pengguna transaksi lender dan lebih dari ± 123 juta borrower yang telah mengakses kredit, dengan total pinjaman yang telah terdistribusi mencapai lebih dari Rp806,49 triliun. Selain itu, ada 101 perusahaan fintech yang telah berizin di OJK, terbagi dalam tiga sektor pembiayaan, yakni produktif, multiguna, dan syariah. Industri fintech lending telah menyalurkan sekitar Rp241 triliun hingga akhir tahun 2023, meningkat sebesar 45% setiap tahunnya.
Entjik S. Djafar, Ketua Umum AFPI, menyatakan, “Tahun ini, Fintech Lending Days berlangsung di Medan dengan partisipasi 17 komunitas pelaku UMKM dari Sumatra Utara. Ini menunjukkan minat yang tinggi dari pelaku UMKM terhadap pendanaan alternatif melalui platform fintech lending. Kami berharap acara ini dapat memperkuat kolaborasi antara pelaku usaha mikro dengan penyelenggara fintech lending untuk mengembangkan bisnis bersama.”
Acara Fintech Lending Days di Medan diawali dengan kegiatan UMKM Visit, di mana seluruh platform fintech lending berkunjung ke UMKM di daerah Berastagi untuk memahami kebutuhan dan keinginan para pelaku UMKM. Selain itu, juga dilakukan Media Visit dan Radio Talkshow untuk memperkenalkan industri fintech lending dan mengenal kebiasaan finansial masyarakat Sumatra Utara.
Per Februari 2024, tercatat penyaluran khusus fintech lending ke Sumatra Utara mencapai Rp19,5 triliun dengan partisipasi 77.651 lender dan 3.178.464 borrower. Ini mencerminkan perkembangan pesat industri fintech lending di Sumatra Utara yang diharapkan memberikan dampak positif bagi perekonomian regional dan meningkatkan akses finansial masyarakat.
Naslindo Sirait, Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Sumatra Utara, menyatakan, “Dengan adanya platform fintech lending, UMKM dapat lebih mudah mengajukan pinjaman dan memperoleh dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya. Ini adalah peluang baru bagi pemilik bisnis untuk merencanakan pertumbuhan jangka panjang dan meningkatkan daya saing mereka di pasar.”
Jasmi, Deputi Komisioner Pengawas OJK, menambahkan, “OJK memberikan dukungan dalam pengembangan inovasi di industri jasa keuangan, khususnya terkait fintech lending dan ekosistemnya. Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di Indonesia tentu dipengaruhi oleh tumbuh dan berkembangnya UMKM kita.”
Meskipun terdapat minimnya pengetahuan mengenai fintech lending, acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada UMKM di Sumatra Utara tentang proses pengajuan dan persyaratan yang diterapkan fintech lending.
Dengan berbagai potensi dan peluang yang terbuka, AFPI terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan sektor UMKM melalui inovasi dalam industri fintech lending. Acara Fintech Lending Days akan terus dilaksanakan di berbagai kota di Indonesia untuk memperluas akses pendanaan bagi UMKM yang produktif dan proaktif.