Transformasi, Jurus Bertahan di Era Gelombang Digital

Benny Setiawan, Direktur Utama Taksi Express GroupMarketing – Gelombang teknologi digital tak kenal diskriminasi, nyaris semua sendi kehidupan disapunya, tak terkecuali dalam dunia bisnis transportasi. Kehadiran taksi online membawa dampak besar dalam bisnis armada taksi. Tak sedikit armada taksi konvensional harus gulung tikar karena kalah bersaing. Taksi online menawarkan kepraktisan yang tak bisa ditawarkan oleh taksi konvensional, ditambah lagi tarif yang lebih terjangkau. Tentu saja para pengguna taksi konvensional berbondong-bondong beralih ke taksi online.

Lansekap persaingan bisnis seperti ini memaksa taksi konvensional bertahan dengan cara beradaptasi atau mati. Salah satu perusahaan taksi terkemuka di Indonesia yang kini masih bertahan, Express, berupaya untuk mentransformasi perusahaannya agar tetap relevan dalam persaingan.

Memberi nafas baru

Direktur Utama Taksi Express Group Benny Setiawan mengakui bahwa wajah bisnis transportasi sudah berubah total dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini. Satu-satunya pilihan bagi Express untuk bertahan adalah beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Perusahaan taksi yang awal beroperasi pada tahun 1981 ini menilai transformasi yang diupayakan perusahaan memberikan nafas baru bagi bisnis Express di era digital yang ketat persaingan.

“Setidaknya ada dua transformasi yang kita lakukan yaitu tranformasi budaya kerja dan model bisnis,” jelasnya.

“Transformasi budaya adalah bagaimana kita mengubah gaya hidup di kantor. fudamental pelayanan dimulai dari perusahaan. Semua karyawan kami akan ikut serta dalam perubahan budaya ini, tanpa terkecuali. Kalau tranformasi budaya ini berjalan baik, kami yakin merek kami akan menjadi pilihan konsumen,” imbuhnya.

Adapun transformasi model bisnis menurut Benny, dilakukan dengan memosisikan diri dari sebelumnya perusahaan berbasis transportasi ke perusahaan berbasis layanan atau service oriented. Express Group pun membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan para pemilik modal yang mempercayakan Express sebagai pengelola driver dan fleet. Express tetap akan mempertahankan kekuatan utama melalui pola kemitraan yang telah terbukti memberikan manfaat.

Transformasi model bisnis baru ini diharapkan dapat lebih memberikan keuntungan bersama bagi seluruh pemangku kepentingan terutama bagi mitra pengemudi, perusahaan, dan pemilik modal. “Model bisnis lama sudah tidak sesuai. Kedua program ini sudah berjalan. Kita tekankan kita sudah berubah,” ujar Benny.

Langkah Awal Transformasi

Fase awal transformasi akan dimulai dari beragam pengenalan layanan baru hingga peningkatan kualitas dari eksternal hingga internal, beberapa di antaranya menghadirkan jenis kendaraan MPV (Multi Purpose Vehicle) baru, penerapan standar layanan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun), hingga peningkatan standardisasi internal lainnya.

Taksi Express juga mulai mengadakan pelatihan intensif kepada para pengemudi untuk menerapkan 5S di setiap perjalanan. Nilai ini akan menjadi standar perilaku dari setiap pengemudi dalam  berinteraksi dengan pelanggan. Express menyadari bahwa aspek layanan pelanggan menjadi ‘senjata’ utama untuk tetap relevan di mata konsumen era digital.

“Telah 25 tahun kami berkecimpung di industri transportasi, dan kami memahami bahwa kebutuhan dan harapan pelanggan selalu meningkat. Menanggapi hal ini, kami memprioritaskan untuk memberikan pelayanan dan pengalaman terbaik kepada seluruh pelanggan yang mewujudkan komitmen kami terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi,” jelas Benny.

Saat ini, Taksi Express menghadirkan 150 unit kendaraan MPV baru berjenis Wuling Confero di daerah Jakarta dan sekitarnya. Kendaraan ini bisa mengakomodasi  hingga 7 penumpang dengan tarif yang sama. Penambahan unit MPV ini juga akan dilakukan secara bertahap dimulai dari Jakarta dan sekitarnya. Dengan transformasi yang dilakukan, Express berharap hal ini akan menjadi awal baru bagi perusahaan taksi ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.