Era E-Commerce Lahirkan Tipe Konsumen Baru

Perkembangan pembayaran mobile di pasar Asia sangat berkembang pesat, lebih maju delapan hingga sembilan tahun dibanding di negara-negara Barat. Pembayaran mobile telah membuat terobosan besar di Asia Pasifik dengan semakin populernya aplikasi belanja online. Indonesia, sebagai salah satu negara terpadat di wilayah Asia Tenggara dengan 250 juta penduduk, kini sebagian besar penyedia ritel tradisionalnya tengah menerapkan wadah e-commerce sendiri.

Berdasarkan penelitian terbaru GfK: The Connected Asian Consumer, sebesar 35% konsumen di Indonesia cukup sering menggunakan aplikasi-aplikasi belanja online. Pertumbuhan ini didorong dengan masifnya peredaran smartphone dengan harga terjangkau, besarnya populasi kaum muda yang melek teknologi, serta upaya pemerintah dan operator telekomunikasi untuk memperluas dan meningkatkan jaringan high-speed wireless mereka.

Karthik Venkatakrishnan, Direktur Regional Digital Marketing Intelligence GfK Asia mengatakan, era e-commerce telah melahirkan tipe konsumen baru, yaitu ‘Connected Consumer’ atau konsumen yang terhubung, dan perilaku mereka akan membentuk masa depan pasar ritel.

“Tipe konsumen ini kurang setia dengan toko atau brand tertentu, dan berharap dapat menikmati pengalaman belanja serba multi-channel saat berinteraksi dengan sebuah brand. Untuk itu, pembayaran mobile menjadi salah satu solusi tepat untuk menggaet tipe konsumen ini,” ucap Karthik Venkatakrishnan, Direktur Regional Digital Marketing Intelligence GfK Asia.

Survei GfK: Future Buy 2016 yang melibatkan 20.000 konsumen dari 20 pasar, mencatat bahwa 46% dari konsumen dengan rentang usia 14-65 tahun menyatakan, bahwa mereka kurang setia ketika berbelanja. Sedangkan di konsumen muda, yaitu Gen Y dengan range usia 18-29 tahun mengalami peningkatan hingga 53% dan 6 dari 10 orang atau sekitar 58% pada Gen Z dengan rentang usia 14-17 tahun.

Kebanyakan Connected Consumer di wilayah Asia Pasifik mencari pengalaman terbaik saat berbelanja offline maupun online dan menikmati pengalaman serba multi-channel. Agar dapat mememenangkan kompetisi, para pelaku ritel harus dapat mengerti fakta baru terkait tipe konsumen ini.

Ilustrasi: Istimewa
Ilustrasi: Istimewa

Karthik memprediksi, teknologi pembayaran mobile akan membantu pasar ritel mengalami tren penurunan kesetiaan konsumen. Pembayaran mobile memiliki beberapa keuntungan bagi konsumen, antara lain menghindari antrian, memprioritaskan reward bagi konsumen yang setia, memeriksa ketersediaan barang, memesan barang terlebih dahulu, menikmati penawaran yang dapat disesuaikan dan memudahkan konsumen dalam membandingkan harga.

Sedangkan para pelaku ritel, pembayaran mobile memudahkan mereka dalam menerima data konsumen yang dapat digunakan di kemudian hari untuk menawarkan pelayanan atau produk sesuai dengan preferensi pribadi konsumen. Tentunya ini akan menjadi peluang untuk menghasilkan hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Selain loyalitas atau kesetiaan konsumen, pengalaman belanja konsumen juga menjadi salah satu faktor utama untuk mempertahankan konsumen di era multi-channel. Bagi Connected Consumers, kesederhanaan dan kemudahahan adalah hal yang terpenting disamping kecepatan pelayanan. Maka dari itu, bagi pelaku ritel besar pembayaran mobile dapat menawarkan peluang yang lebih efektif dalam mengklasifikasi dan mengincar konsumen dengan berbagai penawaran yang lebih personal dan insentif, serta serta menggantikan kebutuhan akan kupon fisik dan mengisi informasi di suatu terminal.

Pembayaran mobile juga menawarkan kesempatan bagi pelaku ritel kecil untuk terbebas dari biaya transaksi yang tinggi dan dengan cara-cara baru untuk dapat terhubung langsung dengan konsumen. Pelaku ritel kecil dapat dengan bebas mengatur dan mengincar khalayak konsumen mereka dengan perlakuan istimewa yang tidak dapat dilakukan oleh pelaku ritel besar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.