Emas Melemah, Saatnya Beli Emas Untuk Investasi

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Financial Services | Kasus ledakan korban Covid-19 terbaru di India telah mempengaruhi tingkat permintaan emas dunia. Selain itu kehadiran cryptocurrency yang digadang-gadang menjadi aset safe haven pengganti emas membuat sebagian besar investor mengalihkan dana mereka untuk berinvestasi di mata uang digital.

Direktur PT Equityworld Futures, Hartono Gunawan (kanan) saat memberikan penjelasan kepada media di Jakarta, (05/05/21). Foto: marketing.co.id/Lialily.

Setelah berada di level tertinggi, emas seakan sempoyongan meski sempat kembali bertenaga saat Joe Biden dilantik menjadi Presiden AS ke-46 pada 20 Januari lalu. Setelah itu, emas kembali kehilangan tenaga, kemudian menguat sebentar dan melemah kembali hingga sekarang. Harga emas turun terus beberapa waktu terakhir dan semakin menjauhi level US$ 1.800/troy ons. Namun demikian, emas tetap menjadi salah satu investasi menarik yang tetap dilirik karena saat harga turun, harga jual tetap tinggi.

Ditemui saat acara buka puasa bersama awak media di Jakarta pada Rabu (05/05/21), Direktur PT Equityworld Futures, Hartono Gunawan menilai pelemahan harga emas saat ini menjadi momentum yang tepat bagi para investor di pasar perdagangan berjangka untuk melakukan aksi buy. Keunggulan trading locogold atau emas berjangka adalah peluang keuntungan bisa didapat tidak hanya saat harga emas sedang naik, melainkan juga saat terjadi sebaliknya.

Sebesar 80 persen kontribusi bisnis didapat oleh perusahaan dari produk emas berjangka ini, walaupun tidak menutup kemungkinan investor juga tengah melirik indeks Hang Seng dan mata uang seperti Euro serta Ausie. Mata uang Euro digadang tetap memiliki nilai tukar yang menjanjikan walaupun mata uang Dollar US sedang mengalami penurunan.

Sampai akhir 2021, PT Equityworld Futures menargetkan total volume transaksi mencapai 1.100.000 lot dan nasabah baru sebanyak 5.000 nasaba. Sedangkan untuk tenaga pialang, tahun ini ditargetkan mencapai 2.500 tenaga pialang. Sebagai cabang sekaligus kantor pusat, EWF Sahid Center akan memberikan kontribusi sebesar 38 persen dari total target perseroan.

“Dengan meningkatkan jumlah tenaga pialang, kami berharap dapat membantu perluasan lapangan kerja di Indonesia. Karena banyak orang yang belum melirik profesi ini karena belum diedukasi dengan baik. Padahal penghasilan yang diperoleh dari profesi ini dengan fokus 1-2 tahun bisa menghasilkan Rp 30- Rp50 juta per bulan,” tutup Hartono.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here