Marketing.co.id – Berita Digital & Technology | Indonesia semakin serius memperkuat posisinya di era kecerdasan buatan. Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Indonesia Technology Alliance (ITA), dan Tsinghua University resmi menandatangani nota kesepahaman untuk mendirikan AI Application Cooperation Center di Indonesia.
Penandatanganan dilakukan di Tsinghua University, Beijing (20/9/2025). disaksikan Wakil Duta Besar RI untuk Tiongkok, Parulian George Andreas Silalahi, bertepatan dengan ajang China–ASEAN AI Ministerial Roundtable 2025. Kolaborasi ini menjadi bagian penting dari langkah Indonesia menuju ekosistem AI yang lebih inklusif.
“Langkah ini menjadi penanda penting menuju era teknologi baru Indonesia. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya, kita bisa mempercepat adopsi AI sekaligus memberi kontribusi pada kemajuan global,” ujar Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI.
Pusat ini akan menggabungkan keunggulan Tsinghua dalam riset teknologi terapan, misi ITA mempercepat ekosistem digital, serta peran Indosat melalui AI Factory berdaulat pertama di Indonesia. Fokus utamanya ada pada sektor pendidikan, kesehatan, dan agrikultur yang sejalan dengan prioritas pembangunan jangka panjang.
Menurut Vikram Sinha, President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, teknologi AI dapat menjembatani kesenjangan akses masyarakat. “Kami ingin menghadirkan solusi AI yang aplikatif sesuai kebutuhan Indonesia, sekaligus menyiapkan talenta AI lokal,” ujarnya.
Kolaborasi ini juga diharapkan membuka jalan kemitraan strategis antara Kementerian Komunikasi dan Digital RI dengan otoritas Tiongkok di bidang pengembangan kapabilitas AI. Dengan target operasional awal tahun depan, pusat kerja sama ini diharapkan melahirkan talenta digital berdaya saing global dan memperkuat daya saing ekonomi Indonesia.
“Sinergi ini menunjukkan kekuatan antara visi pemerintah, industri, dan akademisi dalam menghasilkan penerapan AI yang nyata,” tambah Dr. Justisiari P. Kusumah, Chairman ITA.