Dorong Penyerapan Tenaga Kerja, Menaker Salut pada Inisiatif Career Connect 2025 Jababeka

0
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia memberikan apresiasi kepada Jababeka atas inisiatifnya menyelenggarakan acara “Career Connect 2025: Motivasi & Networking”. Acara yang sukses menarik sekitar 2.000 peserta, termasuk pencari kerja, mahasiswa, dan pelaku industri ini, diharapkan mampu menjadi solusi nyata dalam menyerap tenaga kerja di tengah tantangan ekonomi dan perkembangan teknologi.

Diselenggarakan di aula Gedung President University Convention Center, Cikarang, Kota Jababeka, Career Connect 2025 merupakan hasil kolaborasi apik antara Jababeka, President University (PresUniv), HR Forum Jababeka, dan dukungan penuh dari Kementerian Ketenagakerjaan.

Rangkaian acara Career Connect 2025 sangat beragam, dimulai dengan seminar motivasi inspiratif dari pengusaha dan motivator terkemuka, Andrie Wongso. Kemudian dilanjutkan dengan paparan ketenagakerjaan bersama Menteri Ketenagakerjaan Yassierli. Puncaknya adalah sesi networking yang menghadirkan perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Jababeka sebagai exhibitor, lengkap dengan sesi wawancara langsung bagi calon pekerja yang telah terjadwal.

Setyono Djuandi (SD) Darmono, Chairman Jababeka dan founder President University, menjelaskan, bahwa inisiatif penyelenggaraan acara ini didasari oleh keprihatinan atas tingginya angka pengangguran akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan kesulitan pencari kerja mendapatkan lapangan pekerjaan. Ia menyoroti dampak teknologi kecerdasan buatan (AI) serta gesekan geopolitik yang turut memengaruhi permintaan barang dan jasa, sehingga bayangan pengangguran pun menghantui pekerja yang sudah berstatus karyawan jika tidak melakukan peningkatan diri.

“Ini merupakan langkah awal. Nantinya, akan ada acara-acara seperti ini lagi agar sesama tenant saling kenal, dan mengetahui dimana masalahnya sekaligus mencari solusi juga,” tutur SD Darmono, menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan. SD Darmono juga menegaskan pentingnya pelatihan (training/upskilling) baik bagi karyawan yang sudah bekerja maupun bagi para pencari kerja. Menurutnya, perusahaan akan mempekerjakan individu yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan industri.

“Saya yakin pabrik-pabrik di Jababeka tetap membutuhkan banyak tenaga kerja, termasuk di bagian penjualan, promosi, konstruksi, dan lain-lain. Terus, kalau nanti, ‘kok masih susah dapat bekerja?’ Kata kuncinya ialah training. Mengapa? Training bagi pencari kerja, akan membuat mereka punya keahlian dan perusahaan mau mempekerjakan mereka, training (upskilling) bagi yang sudah bekerja atau karyawan, membuat pekerjaan mereka tetap relevan dan tidak mudah diganti oleh AI,” tegas dia.

Jababeka menyadari, bahwa pengembangan keahlian dalam pelatihan membutuhkan sinergi dari berbagai pihak. Karena itu, acara ini menjadi ajang kolaborasi antara Kementerian Ketenagakerjaan, Pemerintah Kabupaten Bekasi, President University, dan HR Forum Jababeka.

Connecting para pekerja dengan pelaku usaha itu niatnya bagus, tapi prosesnya tidak mudah. Maka, kami mencoba membuat acara networking di lingkup lingkungan Kawasan Industri Jababeka dulu,” pungkas SD Darmono.

Sesi motivasi yang disampaikan oleh Andrie Wongso disambut antusias oleh para peserta. Ia menekankan, bahwa kesuksesan bukanlah kebetulan atau keberuntungan, melainkan hasil dari kerja keras dan persiapan matang. “Kesuksesan itu butuh kerja keras, butuh keringat dan tidak instan. Jadi, untuk bisa mendapatkan kesuksesan itu harus diraih, bukan menunggu,” tegas Andrie, memotivasi peserta untuk terus meningkatkan skill yang dibutuhkan industri.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan, apresiasi mendalam kepada Jababeka atas inisiatif acara ini. Ia menjelaskan, bahwa tantangan ketenagakerjaan di masa depan tidaklah mudah. Dalam mengelola sumber daya manusia (SDM), perusahaan dihimbau untuk tidak hanya terpaku pada praktik terbaik (best practice), tetapi juga memadukannya dengan kearifan lokal (local wisdom) agar SDM dapat tumbuh lebih produktif.

“Saya berharap Jababeka, bisa jadi percontohan yang ingin kita bangun, yaitu hubungan dengan tenaga kerja yang bukan sekadar transaksional, tapi punya tujuan bersama yaitu sejahtera bersama. Sehingga membentuk ekosistem industri dan ekosistem itu semakin besar. Itulah solusi sebenarnya dari penyerapan tenaga kerja,” urai Yassierli. Ia juga menegaskan pentingnya sinergi berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah Kabupaten Bekasi, sektor swasta, perguruan tinggi, hingga masyarakat luas, untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Handa S. Abidin, Rektor President University beserta jajaran dosen; Nur Hidayah Setyowati, Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan Pemkab Bekasi; dan Erman Soeparno, Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi periode 2005-2009.