Marketing.co.id – Berita Digital | Meskipun sektor digital mengalami fluktuasi di tengah tantangan global seperti kenaikan suku bunga dan persyaratan pendanaan yang lebih ketat, digitalisasi Indonesia tetap berkembang dengan pesat dan berpotensi untuk mencapai era keemasan digital.
Dalam mengikuti perkembangan digital di Indonesia, East Ventures terus mendorong startup digital untuk memusatkan perhatian pada fundamental bisnis untuk menciptakan keunikan dan meminimalkan persaingan. Selain itu, perusahaan juga diimbau untuk lebih bijak (prudent) dalam mengatur keuangan.
Kolaborasi dan sinergi antara pemangku kepentingan juga dianggap sangat penting dalam mencapai keadilan digital untuk seluruh rakyat Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan David Fernando Audy, Operating Partner East Ventures, saat sesi diskusi pada peluncuran edisi ke-4 East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023 pada 5 April 2023. Bersama Katadata Insight Center dan PwC Indonesia, laporan riset EV-DCI 2023 merupakan indeks yang mengukur daya saing digital Indonesia dengan tema “Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Turut hadir dengan pembicara lainnya adalah Adek Media Roza, Direktur Katadata Insight Center; Radju Munusamy, Partner dan NextLevel Leader PwC Indonesia; Ninasapti Triaswati, Ekonom Universitas Indonesia; dan Setiaji, Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI.
Dalam diskusi panel tersebut, Adek menyoroti perubahan pola hidup masyarakat yang semakin cenderung menggunakan layanan digital seperti dompet elektronik (e-wallet) untuk pembayaran. Masyarakat kini semakin percaya pada aplikasi digital, sehingga mereka bisa melakukan transaksi digital tanpa harus pergi ke ATM atau minimarket. Ini menunjukkan bahwa digitalisasi semakin meresap ke dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti yang disampaikan oleh Radju, digitalisasi adalah tren besar yang mengintegrasikan teknologi seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan Big Data. Beberapa pekerjaan manusia bahkan bisa digantikan oleh AI di masa depan. Oleh karena itu, Radju mendorong perusahaan startup untuk fokus pada penguatan fundamental bisnis mereka dan kepatuhan terhadap ESG, sejak awal.
Untuk mencapai keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia, Nina menekankan pentingnya tiga aspek: pengaturan dan pengawasan pemerintah terhadap keamanan, insentif bagi pengusaha, dan kesadaran serta keterlibatan masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan ekosistem digital yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua orang.
Digitalisasi juga memberikan dampak dan manfaat yang signifikan pada sektor kesehatan. Pandemi COVID-19 menunjukkan betapa pentingnya resiliensi sistem kesehatan Indonesia. Setiaji mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi digital seperti Aplikasi Satu Sehat dapat membantu menjembatani kesenjangan antara rasio dokter-pasien dan jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia. Digitalisasi juga memudahkan akses ke rekam medis dan menciptakan keadilan dalam akses kesehatan.
Secara keseluruhan, diskusi panel ini menggarisbawahi betapa pentingnya digitalisasi dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana para pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk mencapai keadilan digital dan memanfaatkan manfaat digitalisasi secara maksimal.
Dalam diskusi tersebut, para panelis menyepakati bahwa terdapat empat area fokus untuk memperkuat ekonomi digital, yakni: pemerataan digitalisasi, penguatan fundamental bisnis, peningkatan kolaborasi antar stakeholder, dan penerapan kerangka Environmental Social, Governance (ESG).
“Pemerataan digital diperlukan untuk terus menciptakan pemerataan peluang bisnis bagi semua pelaku usaha di seluruh pelosok Indonesia, terutama bagi UMKM. Penguatan fundamental bisnis dibutuhkan dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin tinggi. Kolaborasi wajib dilakukan untuk saling mendukung dalam mencapai tujuan yang lebih besar. Juga tidak kalah pentingnya, kita harus ingat untuk mengikutsertakan mereka yang tertinggal, memperhatikan ekonomi hijau, serta menjalankan prinsip-prinsip berkelanjutan agar masa depan generasi berikutnya dapat terjaga dengan baik,” tutup David.