Digital Leader Wanita Lab Cito (2)

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Dalam Pelayanan Pra analitik, Analitik dan Post Analitik, Lab Cito melakukan beberapa terobosan, antara lain pembelian voucher online, reservasi online untuk pendaftaran pemeriksaan, dan CMS online untuk layanan mobile Cito. Tersedia pula akses online untuk mendapatkan hasil pemeriksaan, baik untuk   untuk pasien, dokter, perusahaan, maupun laboratorium lain yang melakukan rujukan.

“Dalam hal produk, laboratorium kami juga terus mengembangkan produk pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat , misalnya pemeriksaan di bidang molekuler dan next generation sequencing,” lanjut Dyah Anggraeni, CEO PT Cito Putra Utama.

Sebagai pucuk pimpinan Dyah ikut menentukan kebijakan strategi marketing perusahaan. Dia memberi arahan dan strategi berdasarkan survei, informasi, dan keluhan secara offline maupun online. “Kadang-kadang saya ikut serta mendampingi tim saya untuk membangun kerjasama dan komunikasi dengan pelanggan agar saya bisa mendapatkan masukan secara langsung dari pelanggan, mengenal mereka, serta memahami apa yang diharapkan oleh pelanggan,” urainya.

Cito, Cito Lab, Kesehatan, Laboratorium, Apotik, Medis, dr. Dyah Anggraeni, M.Kes.Sp.PK CEO PT Cito Putra Utama
dr. Dyah Anggraeni, M.Kes.Sp.PK, CEO PT Cito Putra Utama (Lab Cito). Foto: Ist.

Modernitas dan digitaliasi tidak membuat dia melupakan jasa-jasa orang besar di masa lalu. Dia menganut filosofi kepemimpinan Jawa Ki Hajar Dewantoro, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo mangun karso, dan Tutwuri Handayani.

Menurut Dyah, seorang pemimpin harus mampu memberikan keteladanan, memiliki visi dan misi yang jelas, menentukan strategi yang jelas dan terukur, pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, membangkitkan semangat dan inovasi di dalam tim serta memberikan dukungan dan masukan serta saran yang dibutuhkan tim agar dapat mengikuti dinamika yang cepat, tepat, dan kompetitif di era 4.0.

Dia juga memiliki pandangan tersendiri tentang RA Kartini. Tanpa perjuangan ibu Kartini, kaum wanita tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi, mewujudkan cita-cita,  dan bergaul dan bersosialisasi dengan masyarakat.

Dia bersyukur dilahirkan di zaman ketika peran wanita diterima di kancah sosial, politik, bisnis, dan hampir segala bidang profesi lainnya. “Di kehidupan modern seperti sekarang, kami merasa, eksistensi kami diterima dan dihargai oleh keluarga dan masyarakat, sehingga kami dapat mewujudkan aktualisasi diri kami dan berperan dalam pembangunan NKRI tercinta, khususnya pembangunan di bidang kesehatan,” tuturnya.

Di luar kesibukannya sebagai pebisnis, Dyah masih menyempatkan aktif di berbagai kegiatan sosial seperti kegiatan PKK bersama warga sekitar rumahnya, menjadi sekretaris Yayasan Jantung Indonesia cabang utama Jawa Tengah, dan Rotary Club of Semarang Kunthi.

Dia juga menjabat Ketua Dharma Wanita RSUD Tugurejo Semarang mendampingi tugas suami. “Dalam keanggotaan profesi, saya menjadi anggota PDSPatKlin (Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia ) dan ILKI ( Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia).

Seperti banyak pebisnis wanita lainnya, Dyah juga berusaha sebaik mungkin untuk membagi waktu untuk urusan bisnis dan keluarga. Hari libur maupun weekend merupakan saat yang tepat untuk family time bersama keluarga. “Kami selalu berkoordinasi setiap saat menggunakan famili medsos,” pungkasnya

Editor: Hanantiwi Adityasari

Marketing.co.id | Info & Portal Berita Marketing dan Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here