Digital Identity dan Tanda Tangan Digital, Mengatasi Tantangan Keamanan dalam Ekonomi Digital Indonesia

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Digital | Ekonomi digital Indonesia telah mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh masyarakat modern yang semakin mengadopsi transaksi keuangan digital. Namun, semakin berkembangnya ekonomi digital juga menciptakan ekosistem keuangan yang semakin kompleks, dengan risiko dan ancaman penipuan yang baru.

VIDA DTI-CX 2023
VIDA DTI-CX 2023 – Ahmad Taufik, Head of Product Solution VIDA

Salah satu platform untuk membahas transformasi digital dalam dunia keuangan adalah Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX 2023). Dalam sesi diskusi di acara tersebut, Roberto Akyuwen, Kepala OJK Kantor Regional 1 DKI Jakarta dan Banten, mengungkapkan dua tujuan praktis dari transformasi digital: pertumbuhan usaha dan penguatan tata kelola guna mengurangi risiko, terutama di bank-bank dengan skala menengah atau kecil.

“Dalam praktiknya, transformasi digital memiliki dua tujuan, yakni pertumbuhan usaha dan memperkuat tata kelola dalam mengurangi risiko yang biasanya menjadi masalah di bank-bank dengan skala menengah atau kecil, ” ujar Roberto.

Digitalisasi telah memudahkan transaksi keuangan, namun meningkatkan risiko keamanan. Ancaman serangan siber dan penipuan bisa saja tak terdeteksi, namun jika terungkap, dampaknya bisa jauh lebih besar. Oleh karena itu, mitigasi yang tepat menjadi penting.

Roberto menekankan bahwa OJK sebagai regulator tidak bisa bekerja sendiri dalam mencegah penipuan ini. Kolaborasi dengan pelaku industri jasa keuangan sangat diperlukan untuk mendorong penggunaan platform yang aman, serta memberikan edukasi literasi digital kepada masyarakat. Evaluasi dan pemantauan platform juga harus dilakukan untuk menilai tingkat keamanan jaringan ketika lembaga jasa keuangan meluncurkan produk-produknya.

Ahmad Taufik, Head of Product Solution VIDA, menyatakan bahwa industri keuangan memiliki persentase tinggi dalam kasus penipuan yang berkaitan dengan identitas digital. Namun riset yang dilakukan VIDA bersama Katadata Insight Center menemukan bahwa digital identity memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan bisnis, industri, dan ekonomi secara nasional.

Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa 58% perusahaan mengalami peningkatan penjualan setelah mengadopsi teknologi identitas digital. Oleh karena itu, kolaborasi dengan perusahaan teknologi memiliki peran penting dalam memberikan manfaat digitalisasi dan mengatasi risiko penipuan, agar kekhawatiran terhadap fraud tidak menghambat perkembangan identitas digital.

Identity assurance level dan authentication assurance level merupakan solusi mitigasi risiko penipuan yang diharapkan. Penting untuk memastikan bahwa pengguna merasa mudah dan percaya saat melakukan verifikasi identitas, tanda tangan digital, dan otentikasi transaksi secara digital. Sosialisasi dan literasi tentang tanda tangan digital perlu terus dilakukan untuk mencapai tingkat maksimal dalam memitigasi risiko dan penipuan.

VIDA berkomitmen untuk memberikan tata kelola yang komprehensif dan kemudahan bagi pengguna dalam mengadopsi identitas digital yang terverifikasi. Upaya bersama dalam mengembangkan standar dan kerangka kerja yang berkelanjutan untuk identitas digital akan memperkuat keamanan, meningkatkan interoperabilitas, dan membangun kepercayaan dalam ekosistem ekonomi digital di Indonesia.

Dengan kolaborasi antara regulator, pelaku industri jasa keuangan, dan perusahaan teknologi, serta kesadaran masyarakat akan pentingnya identitas digital yang aman, Indonesia dapat memperkuat ekonomi digitalnya dan menghadapi tantangan keamanan dengan lebih baik. Upaya bersama ini akan menjadi fondasi yang kokoh untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital dan membangun masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi Indonesia.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here