Marketing.co.id – Berita Marketing | Dalam berkarier di industri hiburan, Raim Loade punya rumus sendiri untuk sukses. Raim tidak menganggap rekannya yang sesama pekerja seni sebagai saingan. “Sebab musuhmu yang utama adalah dirimu sendiri. Pegang kata-kata ini, percaya sama saya dalam beberapa tahun hasilnya akan juara,” tandasnya, di Jakarta, Selasa (2/7).
Raim bercerita, dulu dia mengalami kesulitan dalam berkarir karena menempatkan komedian lainnya sebagai patokan. “Arie Kriting bikin apa, saya harus lampaui Arie Kriting, Abdur bikin apa, saya juga harus bikin apa. Ternyata capek mengejar apa yang dilakukan orang. Saya lelah ingin mengalahkan mereka. Lalu saya ganti mode nya, yakni dengan mengalahkan saya yang kemarin, mengalahkan pencapaian saya yang kemarin. Kemarin adalah seorang stand up comedian yang baru mencoba, lalu mencoba bermusik dan memperbaiki terus cara bermusik saya,” papar pria kelahiran Desa Liya Togo – Wakatobi ini.
Kerja keras Raim di dunia musik membuahkan hasil, lagu ciptaanya yang dibawakan sendiri “Komang”, tahun lalu menempati posisi sebagai lagu berbahasa Indonesia paling banyak didengar di Spotify.
Lagu Komang sendiri terinspirasi dari istrinya yang bernama Komang. “Lagu Komang sukses karena story dan materinya di balik lagu itu sangat tulus dan bagus. Lirik lagu yang saya buat dalam lagu itu tidak pasaran atau klise,” tutur Raim.
Raim mengaku, dia lahir dan dibesarkan di desa yang minim fasilitas. Sulit mengakses listrik dan internet, sehingga terkesan tak masuk akal orang seperti dirinya bisa sukses. Mengawali karier sebagai Komika di tahun 2014 dengan mengangkat cerita-cerita lucu dan satir dari desa kelahirannya. Tak puas sebagai Komika, dia terus menggali potensi diri, sehingga membawanya sebagai musisi yang mulai diperhitungan di kancah industri musik tanah air.
Baca juga: Inspirasi Generasi Muda, Infinix Luncurkan Film Pendek Tentang Onic Kairi
“Ketika saya menceritakan kisah hidup saya ke teman-teman, ada yang berpikir perjalanan hidup saya begitu sulit dan menyebalkan. Tapi saya selalu merayakan kemenangan-kemenangan kecil, dan ini saya lakukan setiap hari. Hari ini bisa lebih menang dari hari kemarin, sesederhana ini,” kenangnya.
Tak ada yang berubah ketika Raim memasuki bidang seni yang lain. Sumbernya tetap sama, yakni kegelisahan atau keresahaan. Lalu dari situ dicarilah inovasi yang relevan sesuai semangat zamannya. “Jadi karya seni di dunia sumbernya hanya satu yakni keresahan atau kegelisahan. Ada orang gelisah terhadap gelap dia bikin lampu, ada orang gelisah terhadap jarak dia bikin telepon,” katanya memberi contoh.
Sosoknya yang inspiratif, mendorong “JUARA” yang merupakan merek dari KT&G TSPM (PT Tri Sakti Purwosari Makmur) mendapuknya sebagai Brand Ambassador (duta merek). Raim ditunjuk sebagai Duta Merek untuk campaign terbaru merek JUARA yakni #JUARAKANHIDUPMU
Sebagai salah satu pemain utama pada industri sigaret di Indonesia, JUARA selalu memiliki tempat khusus di hati para penikmatnya. Setelah sukses dengan varian Teh Manis, Juara kembali berinovasi dengan mengeluarkan varian lain seperti Juara Mangga, Juara Jambu serta yang paling terbaru dari kategori SKM, Juara Click Mango.
Baca juga: Apresiasi Ibu Menginspirasi, Teh Cap Botol Luncurkan Program SERASI
“JUARA berkomitmen untuk selalu dapat menjawab tantangan perubahan dan tetap menjadi pilihan utama. Karena itu, kami merangkum ajakan dan inspirasi untuk terus berinovasi, terus bergerak untuk menjadi seorang pemenang. Semangat ini kami rangkum dalam satu campaign terbaru #JuarakanHidupmu,” papar Brand Manager JUARA, Sugiono Susilo dalam kegiatan media gathering yang berlangsung hangat tersebut.
Campaign tersebut berakar pada keyakinan, bahwa setiap tantangan sejatinya adalah peluang untuk berkembang yang dapat mendorong individu berani menghadapi rintangan maupun perubahan dengan semangat dan penuh rasa percaya diri. Kualitas seorang Juara dapat dilihat dari kegigihan dan dedikasi, sehingga dapat mengubah halangan menjadi batu loncatan menuju kesuksesan.
“Melalui campaign ini kami mengajak setiap orang untuk berani bermimpi, baik mimpi kecil atau besar, dan berani untuk memulai dan menjalani prosesnya,” kata Sugiono.
