Dari Jualan Lampu, Pasangan ini Sukses Berbisnis EO dengan Omset Miliaran

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita UMKM | Pandemi Covid-19 meluluhlantakkan banyak sektor ekonomi, tidak terkecuali bisnis Event Organizer (EO). Banyak pelaku bisnis EO berguguran lantaran sepinya acara dan sulitnya perizinan. Namun nasib baik justru menghampiri Reza Nurfadilah (Reza) dan Ardilla Gayatri (Dilla), pendiri Creativewarehouse.

Saat Covid-19 melanda, bisnis EO yang dikelolanya melejit pesat dengan melalukan adaptasi dengan kondisi yang ada. “Mungkin karena kami pemain baru yang muncul di tengah Covid, sehingga ide dan konsep masih fresh dan beradaptasi dengan keadaan waktu itu,” terang Reza.

Cerita sepasang suami istri ini mendirikan Creatiwarehouse pada tahun 2020 bermodal nekat. Reza yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di dunia event didukung oleh Dilla yang sudah kawakan di dunia agensi periklanan menawarkan konsep EO yang berbeda.

“Kami lebih menjual ide dan service yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan klien. Jadi kami tidak hanya berbicara mengenai awareness, experience, tapi sampai ke point sales, yang tentunya pasti dibutuhkan setiap klien. Dengan segmen klien menengah ke atas yang menginginkan service taraf atas tapi dengan budget yang fleksibel,” papar Reza.

Baca juga: Kisah Sukses David Chrisnanto Membangun Bisnis Argo Asia Network

Dengan strategi tersebut mereka mengaku bisa meraup omset milyaran rupiah selama pandemi. Kunci keberhasilan Creativewarehose adalah fleksibilitas pada bujet. Setiap klien menginginkan adanya event meski dalam skala kecil. Hanya waktu itu terbentur pada peraturan PSBB dan bujet karena bisnis sedang turun.

Ketika para pelaku EO lain memilih menutup usahanya karena tidak bisa menutupi biaya produksi,  kondisi ini dimanfaatkan Reza dan Ardilla untuk menjalankan blue ocean strategy dengan cara menciptakan market baru yaitu One Stop Event Organizer.

Creativewarehouse.
Reza Nurfadilah (Reza) dan Ardilla Gayatri (Dilla) sepasang suami istri pendiri Creativewarehouse.

Kini klien mereka berasal dari berbagai perusahaan antara lain Otsuka Group, Kalbe Group, Sinarmas Group, Pegadaian, Wings Group, dan berbagai Kementerian serta BUMN.

Sudah Berbisnis dari SMA

Bagi Reza dan Dilla dunia bisnis bukan hal asing. Keduanya telah mencoba berbisnis sejak di bangku SMA. Berbagai produk telah mereka jajal, mulai dari menjual lampu di pinggir jalan dengan penghasilan Rp50 ribu per hari, hingga usaha fotokopi, manajemen SPG/SPB/Usher, F&B, sampai akhirnya terjun ke bidang agensi periklanan dan event organizer. Selama 10 tahun ini pasangan suami istri ini mengaku telah merasakan jatuh bangun, bahkan sempat rugi ratusan juta.

Mendirikan sebuah usaha event organizer tanpa sokongan dana dari investor dan di tengah pandemi bukan hal mudah. Namun dengan ketekunan dan kerja keras pasangan ini membuktikan mampu mengatasi tantangan tersebut, dan bahkan membuka lapangan pekerjaan terutama bagi teman-temannya.

“Kami meyakini dengan niat yang baik, hasilnya pasti baik. Banyak teman-teman yang harus kehilangan pekerjaan ketika pandemi, sehingga kami memutuskan untuk membantu mereka dengan modal yang ada. Hasilnya seperti yang dialami sekarang. Creativewarehouse berhasil bertahan dan tumbuh pesat dengan rata-rata omsel Rp 500-750 juta per bulan dengan total lebih dari 10 klien,” imbuh Reza.

Baca juga: Berdayakan UMKM, BRI Gelar Pesta Rakyat Simpedes 2023 di 20 Kota

Ke depan, Creativewarehouse akan terus mengembangkan layanannya, sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan klien dari sisi offline event, tapi juga bisa mengintegrasikannya secara online serta mengembangakan kreativitas sesuai dengan keinginan klien.

Di samping itu Creativewarehouse berharap bisa membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas lagi. Sebagai catatan, sekali menggelar event, mereka bisa memperkerjakan 30-40 orang. Bayangkan jika setiap hari minimal ada 1 event, maka bisa memperkerjakan ratusan orang per minggu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here