Ciptakan Bonding Antara Ibu dan Anak dengan Skin to skin Contact

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Membangun keterikatan emosional atau bonding kerap menjadi tantangan banyak orang tua di era modern, terlebih bagi ibu yang bekerja. Tuntutan kebutuhan ataupun tekanan pekerjaan berpotensi menimbulkan  stres dan emosi yang tidak stabil bagi para ibu.

Ciptakan Bonding Antara Ibu dan Anak

Tanpa disadari hal ini dapat menular pada anak dan berdampak negatif pada pola pengasuhan, pemenuhan kebutuhan anak, dan pembentukan kelekatan emosional antara ibu dan anak. Alhasil, porsi perhatian dan kasih sayang ibu terhadap anak menjadi kurang optimal sehingga dapat berimbas pada tumbuh kembangnya.

Menyikapi kondisi tersebut, banyak orang tua, khususnya para ibu mencari solusi cepat yang dirasa terbaik bagi anaknya. Pun dirasakan oleh Gina, seorang ibu yang memiliki anak usia 2 tahun dan bekerja sebagai akuntan di Jakarta. Di tengah kesibukan yang dijalankan, membuat kedekatan dengan anak kurang maksimal.

“Ketika bekerja, saya dan suami sepakat menitipkan anak kami ke daycare. Walau selalu menyempatkan memeriksa kondisinya melalui komunikasi dengan pengasuh di daycare, rasanya berbeda, karena hanya bisa memantau dari jauh di waktu yang terbatas,” ungkap Gina.

Menurut Orissa Rinjani, Educational Psychologist, ketika seorang ibu memilih bekerja, perlu disadari bahwa akan ada tantangan tersendiri. Data menunjukkan, meski keterlibatan ayah dalam proses pengasuhan meningkat, ibu tetap memegang porsi dan peranan yang lebih besar terkait kebutuhan anak dan domestik.

“Sebab itu, penting bagi para ibu modern untuk menyadari dan menerima. Tidak bisa semua yang kita harapkan sempurna di waktu bersamaan. Di waktu tertentu, anak menjadi prioritas, di waktu lain, pekerjaanlah yang jadi prioritasnya,” jelasnya.

Ya, waktu yang kita miliki 24 jam sehari selalu terasa kurang, sehingga bonding ibu dan anak yang melibatkan sentuhan menjadi terbatas – apalagi ketika anak jatuh sakit. “Walaupun kita sudah memberikan perlindungan ekstra, anak tetap saja bisa terkena penyakit. Yang saya lakukan adalah berusaha selalu ada di sampingnya, agar ketika dia merasa tidak nyaman, saya dapat segera memberikan kenyamanan, salah satunya melalui sentuhan,” kata Intan, ibu rumah tangga yang memiliki anak usia 7 tahun dan 3 tahun.

Sebenarnya, seberapa penting sentuhan ibu bagi anak? Ketika kondisi anak sakit, ibu merupakan “dokter” terdekat sebagai pertolongan pertama. Hal sederhana yang dapat dilakukan namun sangat bermanfaat, salah satunya adalah sentuhan ibu atau skin-to-skin contact  – menghasilkan ketenangan dan kehangatan yang tak terlupakan.Ikatan antara ibu dan anak merupakan landasan perkembangan emosional, sosial, dan kognitif yang tak terputuskan.

Salah satu cara untuk membangun ikatan tersebut adalah melalui teknik skin-to-skin contact yang dilakukan secara konsisten. American Academy of Pediatrics pun merekomendasikan hal tersebut, di mana anak akan merasa terhibur sekaligus mengurangi stres yang dialami melalui sentuhan kulit ibu yang dirasakan. Namun, kendala terkait pembagian waktu yang tepat untuk menciptakan bonding time bersama anak menjadi masalah utama yang dialami oleh kebanyakan ibu modern yang produktif di rumah sebagai ibu rumah tangga atau pun di luar rumah sebagai ibu bekerja.

“Bagaimana saya bisa menguatkan bonding antara saya dan si kecil dengan waktu yang singkat namun tetap berkualitas?” Berikut beberapa tips bonding melalui skin-to-skin contact antara ibu dan anak sebagai pedoman para ibu modern zaman now.

  1. Mulailah skin-to-skin contact sejak awal. Sejak mengandung hingga melahirkan, ibu memiliki ikatan emosional yang unik dengan masing-masing anaknya. Maka mulailah usapan atau pijatan lembut segera setelah masa kelahiran untuk membantu menguatkan ikatan emosional, sekaligus kehangatan yang dikenal dan akan diingat oleh anak.
  2. Jadwalkan ritual skin-to-skin secara rutin dan konsisten untuk meningkatkan bonding yang kuat dengan sang anak. Manfaatkan momen pagi dan sore hari setelah mandi, serta waktu sebelum tidur, lanjutkan dengan membalurkan balsam khusus bayi dan anak untuk memberikan kehangatan yang lebih lama pada area leher, dada dan perut di atas pusar searah jarum jam, ditambah dengan pijatan halus pada punggung. Cukup luangkan waktu 15-20 menit setiap hari, dapat membantu membangun kebiasaan sehat dalam keluarga dan menciptakan momen kebersamaan keluarga serta ikatan emosional antara ibu dan anak – kehangatan abadi yang berkesan.
  3. Berbicara yang lembut pada anak, pilih waktu yang tenang dan perhatikan kenyamanan ibu dan anak selama sesi skin-to-skin. Hindari kebisingan atau kegaduhan yang dapat mengganggu momen tersebut, gunakan pakaian yang nyaman dan pastikan ruangan memiliki suhu yang nyaman bagi keduanya. Melalui usapan tangan ibu, ditambah dengan suara ibu, dapat memberikan rasa nyaman dan aman pada anak.

Ingatlah, bahwa setiap anak dan ibu memiliki kebutuhan yang berbeda. Yang terpenting adalah menciptakan momen skin-to-skin yang nyaman dan positif untuk semua pihak. “Sentuhan positif dari orang-orang terkasih, seperti menepuk, membelai, berpegangan tangan, menggelitik, memeluk, mencium dan membimbing anak secara fisik, terbukti dapat meningkatkan keintiman dan kedekatan psikologis dan fisik antar individu,” imbuh Orissa.

Jadikan momen ini sebagai a touch to remember yang tak terlupakan dan tak tergantikan bagi anak. Kehangatan ini dapat menjadi fondasi rasa aman, percaya diri, dan warisan untuk anak di masa depan. (Wahid F)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here