Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Cerdik Sehat – sebuah organisasi yang peduli dan berfokus pada bidang kesehatan masyarakat, menggelar webinar bertajuk “Dari Rumah Mengenal BPA pada Kemasan Makanan”. Dengan topik utama Bisphenol-A (BPA) pada kemasan makanan dan minuman, bertujuan mengajak masyarakat terutama para orang tua milenial untuk lebih memperhatikan kesehatan keluarga yang dimulai dari pemilihan kemasan makanan dan minuman.
Desak Made Lidya Metasari, Founder Cerdik Sehat menjelaskan, sebagai organisasi yang peduli pada kesehatan, ingin terus mengajak masyarakat untuk cerdik menjalani kehidupan, salah satunya dengan menjaga kesehatan. Ada banyak hal yang dibahas terkait kesehatan masyarakat, salah satunya adalah hidup sehat bebas BPA.
“Hal ini penting, namun kurang disadari oleh masyarakat. Padahal, kandungan BPA mungkin saja sering ditemukan dalam peralatan sehari-hari. Lewat webinar ini, kami berharap bisa memberikan edukasi dan mensosialisasikan bahaya BPA pada kemasan makanan atau minuman kepada masyarakat,” ujar Desak.
Penjelasan lain mengatakan bahwa BPA adalah monomer yang digunakan dalam pembuatan polikarbonat dan resin epoksi. Polikarbonat sendiri dikenal memiliki sifat yang kaku dan transparan. Berdasarkan sifat bawaannya tersebut, polikarbonat seringkali digunakan sebagai bahan atau wadah yang akan berkontak langsung dengan makanan atau minuman.
“Polikarbonat biasanya digunakan untuk barang-barang seperti peralatan makan, botol susu bayi, mainan bayi bahkan hingga empeng. Selain itu, digunakan juga untuk peralatan medis, tinta cetak, CD maupun DVD. Sedangkan paparan BPA paling sering terjadi melalui migrasi dari bahan kemasan yang mengalami kontak langsung dengan makanan. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah kemasan atau barang berbahan plastik dari polikarbonat maupun kemasan kaleng, khususnya untuk mengemas produk infant formula,” jelas Dr.Ing. Azis Boing Sitanggang, S.TP, MSc selaku pakar teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan narasumber dalam webinar tersebut.
Baca juga: 3 Tips Konsumsi Makanan Sehat #DiRumahAja
Berdasarkan informasi yang ditemukan, dampak BPA dapat dialami oleh semua orang, mulai dari bayi hingga lansia. Kabarnya, BPA menjadi zat yang dapat mengganggu sistem endokrin atau hormonal dalam tubuh. Hal ini memicu adanya perubahan metabolisme tubuh dan berkaitan dengan resiko terjadinya masalah reproduksi, penyakit jantung, kanker, gangguan perilaku pada anak, hiperaktivitas dan gangguan lainnya.
“Produk-produk berbahan dasar plastik jika terkena panas atau dicuci berulang kali bisa memicu luruhnya zat kimia berbahaya yang akan mencemari makanan atau minuman anak-anak. Oleh karena itu, bisa mulai memikirkan alternatif peralatan lain seperti menggunakan bahan kaca, stainless steel atau silicone,” ujar dr. Daulika Yusna, SpA selaku Dokter Spesialis Anak Neonatologist.
dr. Darrell Fernando, SpOG selaku Dokter Spesialis Kandungan pun turut menambahkan, “Meski konsumsi BPA dalam dosis tertentu masih aman, namun ada baiknya untuk menghindari bahan-bahan yang mengandung BPA. Dalam kehamilan, BPA dapat menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan dan gangguan pertumbuhan janin. Tak hanya itu, paparan BPA sejak dalam kandungan dikhawatirkan memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan anak.”
Agar penggunaan BPA masih dalam batas wajar dan menghindari dampak yang berarti, ternyata beberapa negara telah menetapkan regulasi mengenai Tolerable Daily Intake (TDI) dan batas Specific Migration Limit (SML). Regulasi ini berguna untuk mengatur jumlah maksimum kontaminasi BPA setiap harinya. Beberapa negara tersebut antara lain seperti Eropa, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, China dan Indonesia.
Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis