Pentingnya Teknologi Digital untuk Mengejar Pertumbuhan Ekonomi 8%

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

CEO Paper.id Yosia Sugialam menekankan pentingnya teknologi digital dalam mempercepat transformasi rantai pasok, guna mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%

Marketing.co.id ā€“ Berita Marketing | Presiden RI terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%, pada kesempatan BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center.

Target pertumbuhan ini menjadi basis dari 17 Arah Pembangunan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, dimana sektor logistik memainkan peran krusial dalam mewujudkan integrasi ekonomi domestik dan global untuk mewujudkan transformasi ekonomi Indonesia.

Menyambut semangat tersebut, Paper.id berpartisipasi dalam acara Economic & Business Outlook 2025 gelaran Supply Chain Indonesia. Dalam sesi tersebut, CEO Paper.id Yosia Sugialam berbagi pandangannya bersama Yui Hastoro dari Toyota Motors dan Elan Pramudiansyah dari PT Rajawali Nusantara Indonesia mengenai tantangan rantai pasok yang memengaruhi kapasitas produksi dan distribusi. Dalam kesempatan tersebut, Yosia menekankan pentingnya teknologi dalam mengatasi tantangan yang ada di berbagai sektor supply chain di Indonesia.

ā€œTanpa teknologi, rantai pasok akan terhambat oleh proses manual yang lamban, yang pada akhirnya menghalangi pengambilan keputusan yang cepat dan tepat,ā€ ujar Yosia. Adopsi teknologi, menurutnya, tidak harus dilakukan secara besar-besaran, namun dapat diterapkan secara bertahap sesuai kebutuhan bisnis. ā€œKami menawarkan solusi digital yang fleksibel, memungkinkan bisnis memilih teknologi yang paling relevan bagi mereka,ā€ tambahnya.

Yosia juga mengutip laporan PwC tahun 2023 berjudul ā€œGlobal Supply Chains: The Race to Rebalanceā€, yang menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan transformasi digital pada ekosistem supply chain dapat mencapai ROI (return on investment) hingga 12% dalam 22 bulan. Dengan kombinasi digitalisasi rantai pasok dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), bisnis dapat menghemat biaya supply chain hingga 6.8% dan meningkatkan 7.7% revenue per tahunnya.

ā€œKami berkomitmen untuk mendukung digitalisasi rantai pasok di berbagai sektor industri di Indonesia guna memastikan bisnis-bisnis siap menghadapi tantangan masa depan dengan lebih efisien, kompetitif, dan berkelanjutan,ā€ tutup Yosia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here