Carbon Offset Toggle, Inisiatif Bobobox Kurangi Emisi Karbon

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Bobobox menghadirkan inovasi terbaru berkaitan dengan pengurangan emisi karbon yaitu meluncurkan fitu Carbon Offset Toggle berkolaborasi dengan Fairatmos, perusahaan teknologi iklim lokal. Toggle tersebut bisa ditemui di dalam aplikasinya sebelum melakukan pembayaran.

Bobobox, yang didirikan pada 6 tahun lalu, merupakan perusahaan gaya hidup berbasis teknologi yang berkomitmen untuk menciptakan layanan akomodasi secara konkret sehingga mampu memberikan dampak positif bagi sosial dan lingkungan.

Inisiatif emisi karbon tersebut sebetulnya sempat diluncurkan pertama kali pada akhir bulan Juli lalu. Dengan inisiatif ini, Bobobox ingin membuat masyarakat, terutama pengguna akomodasinya semakin menyadari untuk menyeimbangkan jejak karbon (zero carbon).

Hal tersebut tidak lepas juga dalam rangka mendukung target Kemenparekraf untuk mengurangi emisi karbon hingga 50% di industri pariwisata Indonesia pada tahun 2030 dan mencapai industri turisme bebas emisi pada tahun 2045.

Kiri ke kanan: Mulyanto YS (Analis Kebijakan Ahli Muda Kemenparekraf), Antonius Bong (Co-Founder & President Bobobox) dan Natalia Rialucky Marsudi (Founder &CEO Fairatmos). Foto: marketing.co.id/lialily.

Antonius Bong, Co-Founder & President Bobobox di hadapan awak media menjelaskan bahwa perusahaannya ingin menginspirasi konsumen untuk memulai langkah yang sederhana namun berdampak signifikan terhadap lingkungan. “Kami ingin menjadi contoh bagi pelaku industri untuk memulai carbon neutral agar lebih banyak impact yang bisa dibawa dan menjadi lifestyle masyarakat untuk menyelamatkan lingkungan,” ujarnya.

Bobobox menggandeng Fairatmos sebagai partner karena kepiawaiannya melakukan proses perhitungan emisi sesuai standar yang berlaku global, transparan dan akuntabel.

“Menurut perhitungan Fairatmos, setiap pengguna yang menginap di Bobobox, rata-rata mengeluarkan emisi CO2 sebanyak 6,6 kg tCO2 untuk Bobopod dan 8,2 kg tC)2 untuk Bobocabin. Secara detail kami menghitung emisi karbon berdasarkan aspek seperti jenis kamar, durasi menginap dan lokasi akomodasi,” ungkap CEO Fairatmos, Natalia Rialucky Marsudi.

Dengan fitur toggle carbon offset, pengguna Bobobox bisa ikut berpartisipasi salah satunya dengan cara mendukung Katingan Mentaya Project yang terletak di Kalimantan Tengah, dan offset karbon SPE-GRK Proyek Lahendong Pertamina NRE yang terletak di Sulawesi Utara.

Marketing.co.id: portal berita marketing dan bisnis.

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here